Saya sering terjebak dalam posisi sulit di protocol jalan di Jakarta, masuk tol dalam kota tapi kena macet atau ambil jalan arteri tapi ditilang polisi karena kena aturan 3 in 1. Kalau sudah seperti ini pilihannya pun 2, yaitu masuk jalan toll dan kena macet lalu uring-uringan dan ngedoain pengelola toll dan fauzi bowo yang tidak-tidak, seperti semoga kumisnya tiba-tiba hilang dan tidak tumbuh lagi, atau semoga tiba-tiba rumahnya kebanjiran, atau semoga kecanduan ngupil pake jempol kaki. Pilihan yang kedua yaitu masuk jalan arteri lalu ‘angkut’ joki 3in1, pilihan ini tetap tidak berbebas dari keinginan bersumpah serapah untuk Gubernur DKI dan kali ditambah dengan ngedoain yang tidak-tidak untuk Menpora dan ketua PSSI.
Secara matematik dasar, naik tol lebih menguntungkan karena ‘hanya’ membayar Rp. 6500 saja, sedangkan angkut joki perlu biaya Rp. 15.000-20.000/ joki dan jika hanya sendiri berarti saya harus angkut 2 joki. Namun hidup di kota yang lebih kejam dari Ibu tiri ini, rasa was-was dan penuh curiga terhadap orang yang baru dikenal apalagi joki yang notabene saya angkut dijalan seringnya melebihi rasa takut terhadap Surat Peringatan karena datang terlambat dikantor. Apalagi joki tidak mengenal standar SNI atau mendapatkan ijazah kelulusan sebagai joki yang santun dan rajin menabung. Kita hanya punya waktu sekitar 5-10 detik untuk menilai calon joki yang akan kita angkut ini adalah joki professional atau jangan-jangan dia adalah jelmaan Anggodo dan anggota dewan yang siap rampok uang rakyat kecil seperti saya. Keadaan kikuk seperti inilah yang sering membuat saya ahirnya memutuskan untuk masuk toll daripada lewat jalan arteri. Padahal menggunakan jasa joki 3 in 1 jelas bisa bermanfaat untuk bersenang-senang di atas kemacetan orang lain setidaknya sepanjang 2-3 Km, karena anda tidak kena macet seperti kalau anda naik tol, anda tahu kan di Jakarta 1 km saja bisa menghabiskan 30 menit perjalanan. Walopun setelah itu anda akan seperti peserta salaman open house lebaran di rumah presiden, antri dengan harapan semu.
Tapi Joki 3 in 1 tidak seseram yang kita bayangkan, tengoklah berita di tivi, rasanya jarang sekali berita kerampokan joki 3 in 1 daripada kebakaran busway. Mereka lebih punya etika dibanding aparat partai politik yang nonton tari perut di Turki pake uang Negara. Untuk lebih meyakinkan anda memilih joki 3in1 yang baik dan terpuji saya kasih tips sedikit (i) dari kejauhan anda sudah bisa melihat barisan mereka beroperasi, coba liat apakah mereka pake atribut parpol atau ga, yang ga pake jaket parpol itu lebih beradab (ii) dari dekat lihat apakah dia berkumis tebal atau engga, kalau dia berkumis tebal jangan sampai anda pilih dia jadi gubernur lagi (iii) kalau anda tidak sempat liat muka mereka, anda tanya dulu namanya siapa, kalau dia ngaku Nurdin Halid percayalah mending anda angkut dia bawa ke rengasdengklok untuk medeklarasikan kemerdakaan PSSI atas penjajahannya.
RGI. 141212. Budut
Monday, December 13, 2010
Thursday, November 25, 2010
Bulutangkis
Hiburan utama dikantor saya saat ini ada 2, yang pertama saat terima gaji, dan yang kedua saat bermain bulutangkis.
Saat menerima gaji rasanya saya baru saja dilantik sebagai seorang karyawan yang menjunjung tinggi nilai dan ahlak luhur yang telah menghayati pengamalan sila-sila Pancasila, begitu terhormatnya saat itu, saat bersalaman dengan ibu kasir, sepertinya saya sedang bersalaman dengan Menteri Sosial yang memberi saya piala kalpataru dan siap-siap ke podium untuk memberikan kata sambutan. Walapun setelah melihat struk setor gajinya saya (lagi2) tertunduk lesu seperti aktor sinetron yang gagal memenangkan piala citra.
Bulutangkis tak kalah membuat gembiranya. Saya bermain bulutangkis setiap hari selasa, tapi hari senen adalah adalah hari yang menggairahkan dalam mempersiapkan dan saling say war diantara sesama pemain. Hari rabu, adalah hari recovery dan hari pembantaian kata2 terhadap siapapun yang kalah. Hari kamis dan jumat adalah hari sosialisasi dan saling mengingatkan kembali untuk bermain bulutangkis. Artinya dalam lima hari kerja, pembicaraan bulutangkis tidak pernah libur, tema bulutangkis tidak kalah penting dari acara menghujat kinerja atasan, tidak kalah update dari berita Gayus dan tidak kalah hot dari sarah azhari.
Bagi kami, bulutangkis lebih dari sekedar latihan fisik dan permainan. Bulutangkis adalah media pembentukan mental yang tangguh dalam menerima serangan dan menyerang dalam bentuk fisik smesh-an ataupun kata-kata. Jangan harapkan pengakuan, pujian atau tepuk tanga ketika anda menang, kalau kalah siap-siap lah anda seperti peserta kuis family 100 yang harus berpikir cerdas dan cepat walau jawabannya tidak perlu benar. Tanpa ejekan dan cercaan di bulutangkis ini, seperti fauzi bowo tanpa kumis, tidak syah secara syar’i.
Walau penting, skill menjadi factor nisbi yang tidak menentukan segalanya di sini. Buat saya dan pasangan double saya khususnya, skill kelemahan kami adalah menyerang, sedangkan bertahan pas-pasan, dropshot belum terlatih baik sedangkan untuk main lob kami seperti manula yang kena komplikasi asma-jantung dan gusi berdarah.
Entah apa yang salah, padahal idola saya adalah killing smash-nya Haryanto Arbi, dropshotnya Riki Subagja dan sundulan Ajat Sudrajat. Kami rasa yang membuat kami masih bisa mengimbangi permainan lawan hanyalah skill dalam serangan mental dan kata-kata, mirip-mirip dengan atlet idola kami yang lain, Muhamad Ali. Oleh karena itu, untuk siapapun lawan kami dipalangan kami tidak pernah takut dan minder, kami hanya akan sedikit ngeri jika pasangan lawan kami adalah Ruhut Sitompul-Nurdin Halid, Gayus Tambunan-Anggodo, atau Tifatul Sembiring-Michelle Obama.
Bermain kata-kata dengan mereka seperti mengajarkan Fauzi bowo cukur kumis.
Namun diatas semua, bermain bulutangkis adalah sebuah integritas. Tanpa pengadilan kami tetap jujur, tanpa polisi tetap tidak berkonflik, tanpa KPK tidak korupsi skor dan tanpa Aburizal Bakri kami tetap bisa sewa lapangan.
RGI. 251110. Jkt
* .. dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata (WS Rendra)
Saat menerima gaji rasanya saya baru saja dilantik sebagai seorang karyawan yang menjunjung tinggi nilai dan ahlak luhur yang telah menghayati pengamalan sila-sila Pancasila, begitu terhormatnya saat itu, saat bersalaman dengan ibu kasir, sepertinya saya sedang bersalaman dengan Menteri Sosial yang memberi saya piala kalpataru dan siap-siap ke podium untuk memberikan kata sambutan. Walapun setelah melihat struk setor gajinya saya (lagi2) tertunduk lesu seperti aktor sinetron yang gagal memenangkan piala citra.
Bulutangkis tak kalah membuat gembiranya. Saya bermain bulutangkis setiap hari selasa, tapi hari senen adalah adalah hari yang menggairahkan dalam mempersiapkan dan saling say war diantara sesama pemain. Hari rabu, adalah hari recovery dan hari pembantaian kata2 terhadap siapapun yang kalah. Hari kamis dan jumat adalah hari sosialisasi dan saling mengingatkan kembali untuk bermain bulutangkis. Artinya dalam lima hari kerja, pembicaraan bulutangkis tidak pernah libur, tema bulutangkis tidak kalah penting dari acara menghujat kinerja atasan, tidak kalah update dari berita Gayus dan tidak kalah hot dari sarah azhari.
Bagi kami, bulutangkis lebih dari sekedar latihan fisik dan permainan. Bulutangkis adalah media pembentukan mental yang tangguh dalam menerima serangan dan menyerang dalam bentuk fisik smesh-an ataupun kata-kata. Jangan harapkan pengakuan, pujian atau tepuk tanga ketika anda menang, kalau kalah siap-siap lah anda seperti peserta kuis family 100 yang harus berpikir cerdas dan cepat walau jawabannya tidak perlu benar. Tanpa ejekan dan cercaan di bulutangkis ini, seperti fauzi bowo tanpa kumis, tidak syah secara syar’i.
Walau penting, skill menjadi factor nisbi yang tidak menentukan segalanya di sini. Buat saya dan pasangan double saya khususnya, skill kelemahan kami adalah menyerang, sedangkan bertahan pas-pasan, dropshot belum terlatih baik sedangkan untuk main lob kami seperti manula yang kena komplikasi asma-jantung dan gusi berdarah.
Entah apa yang salah, padahal idola saya adalah killing smash-nya Haryanto Arbi, dropshotnya Riki Subagja dan sundulan Ajat Sudrajat. Kami rasa yang membuat kami masih bisa mengimbangi permainan lawan hanyalah skill dalam serangan mental dan kata-kata, mirip-mirip dengan atlet idola kami yang lain, Muhamad Ali. Oleh karena itu, untuk siapapun lawan kami dipalangan kami tidak pernah takut dan minder, kami hanya akan sedikit ngeri jika pasangan lawan kami adalah Ruhut Sitompul-Nurdin Halid, Gayus Tambunan-Anggodo, atau Tifatul Sembiring-Michelle Obama.
Bermain kata-kata dengan mereka seperti mengajarkan Fauzi bowo cukur kumis.
Namun diatas semua, bermain bulutangkis adalah sebuah integritas. Tanpa pengadilan kami tetap jujur, tanpa polisi tetap tidak berkonflik, tanpa KPK tidak korupsi skor dan tanpa Aburizal Bakri kami tetap bisa sewa lapangan.
RGI. 251110. Jkt
* .. dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata (WS Rendra)
Monday, November 15, 2010
BBM-an *warkopsus
Jika anda pemilik blackberry maka anda pasti pengguna Blackberry Messenger (BBM). Jika tidak, sungguh anda merugi, punya BB tapi bukan pengguna BBM layaknya anda punya telunjuk tapi ga pernah anda gunakan untuk ngupil.
Nah kalau anda pengguna BBM sebagian besar sekali pasti anda punya grup BBM. Dulu jaman-jaman nya yahoo messenger (YM), untuk melakukan grup conference kita harus janjian terlebih dahulu karena belum tentu semuanya terhubung online bersamaan pada jam-jam yang sama. Belum lagi ada alasan tidak ada wi-fi, warnetnya lagi penuh, HP nya tidak ada pulsa atau izin buang air besar yang kesemuanya bisa membuat rencana conference jadi gagal. Lain halnya dengan BBM yang kita selalu on untuk konferens.
Sejak ada BBM grup ini, kapan saja dimana saja rasanya kita sedang ada di konferensi meja bundar atau perjanjian renville bersama rekan-rekan grup. Saat lampu merah dijalan, sedang dipanggil direktur, sedang ditilang polisi, sedang papasan dengan Ketua PSSI, nonton tenis sama Gayus, nonton Tina Talisa, kita masih bisa ber bbm an. Namun menurut pengalaman saya, rasanya agak sulit ber BBM an ketika sedang cebok dan sedang push-up.
Saat ini di BB saya ada 8 grup. Salah satu grup adalah ‘Warkopsus’. Selebihnya adalah grup alumni kuliah, alumni sma, grup komunitas, grup organisasi dan lain-lain. Diluar warkopsus, semua BBM grup ini rasanya penting ga penting. Penting karena kita butuh kabar update, broadcast yang bermanfaat atau hanya sekedar menunjukan eksistensi, ga penting karena kadang perputaran update nya agak lama dan broadcast nya pun sudah bisa kita dapatkan dari grup-grup yang lainnya. Tapi ‘warkopsus’ ini jelas-jelas ga penting. Kalau pun dipaksakan jadi Penting, ‘penting’ nya itu adalah karena dalam hidup ini kita kadang butuh aktualisasi memelihara hal-hal yang tidak penting.
Di warkopsus ini asalnya kita ber-8, sebut saja ada Tomi di Jakarta, Panji di Jakarta, Bambang di Pontianak, Ali di Bengkulu, Bima di Banjarmasin, Wisnu di Palu , Ari di bekasi dan saya sendiri di Jakarta. Tentang orang2 ini datang dari mana dan mengapa kita bisa jadi berkumpul nanti saya share di postingan selanjutnya walau sepertinya 1 tetralogy novel tidak cukup selesai untuk bercerita, hanya rasanya wikipedia atau trubus sekalipun berkebaratan jika dimasukan menjadi data mereka, ya karena tidak penting bagi referensi apapun.
Lalu, yang kita bicarakan ? .. tengok saja percakapan kami terahir :
Wisnu : Bembeh..bembeh..aliong pasti lagi bercinta
Bambang : wakak
Tomi : Tes
Wisnu : masuk mas
Wisnu : bembeh..bembeh.bembeh..
Bambang : Yup.
Bambang : Kingkong mana ?
Wisnu : lagi makan pisangnya sendiri
Bima : Kingkong mulu yang dicari ..emang pedagang kingkong ya..
Ali : ga tahu tuh badax edan..
Bambang : Kingkong sekarang gila dab..wi ora waras..opo goro2 bar mbok sogok2 dab ?
Wisnu : wkwkwk..sogok pake pipa paralon..
Yang bilang konversasi di atas penting rasanya performa serabut sarafnya setara dengan ketua PSSI sekarang.
Percakapan Ali – Bambang kadang sulit membedakan karakter antara peran sungguhan dan peran aktingya jd badak dan kingkong. Kingkong atau badak sering diterjemahkan sebagai selamat pagi atau selamat malam sebagai awal percakapan. Kami tahu sebetulnya mereka saling mencintai namun jenis kelamin yang tak jelas jenis dan bentuknya menjadi penghalang cinta mereka. Wisnu sering menengahi mereka berdua dengan niat baik dia adalah untuk mengadu domba, penguasaan tentang per-gadget-an sering saya jadikan referensi dalam hal pengambilan keputusan baik yang berhubungan ataupun tidak dengan gadget itu sendiri. Bima dan panji lebih sering mengamati dan mengeluarkan kata-kata bijak seperti khotib Jumat baru lulus Iqra 6. Tomi jarang sekali terlibat konversasi lebih dalam, seringnya dia menghilang, sialnya sekalinya dia masuk yang dia posting adalah gambar tai..*tai sungguhan !!
Singkatnya postingan di warkopsus ini terbagi atas tiga kategori, yaitu : (i)kategori cabul dan hinaan sesama member grup yang jelas2 harus disensor, (ii) kategori kata-kata bijak yang belum divalidasi kebenarannya (iii) kategori tidak penting lain-lain, termasuk gambar tai dan menghina atasan.
Atas dasar itulah si Ari dari bekasi mengundurkan diri dari grup dengan alasan lebih sering ‘clear chat’ untuk menghindari investigasi istrinya padahal belum sempat dibaca, atas tindakan kepahlawanan ini ari harus disematkan lencana SUSIS, *mengambil dari lagu sule. Mudah2an Ari kembali ke jalan yang salah ini..
Bersambung
* nama dan tempat hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan anda harus banyak berdoa atau segera potong kambing siapa tahu anda belum aqiqah..
RGI. 141110. JKT
Nah kalau anda pengguna BBM sebagian besar sekali pasti anda punya grup BBM. Dulu jaman-jaman nya yahoo messenger (YM), untuk melakukan grup conference kita harus janjian terlebih dahulu karena belum tentu semuanya terhubung online bersamaan pada jam-jam yang sama. Belum lagi ada alasan tidak ada wi-fi, warnetnya lagi penuh, HP nya tidak ada pulsa atau izin buang air besar yang kesemuanya bisa membuat rencana conference jadi gagal. Lain halnya dengan BBM yang kita selalu on untuk konferens.
Sejak ada BBM grup ini, kapan saja dimana saja rasanya kita sedang ada di konferensi meja bundar atau perjanjian renville bersama rekan-rekan grup. Saat lampu merah dijalan, sedang dipanggil direktur, sedang ditilang polisi, sedang papasan dengan Ketua PSSI, nonton tenis sama Gayus, nonton Tina Talisa, kita masih bisa ber bbm an. Namun menurut pengalaman saya, rasanya agak sulit ber BBM an ketika sedang cebok dan sedang push-up.
Saat ini di BB saya ada 8 grup. Salah satu grup adalah ‘Warkopsus’. Selebihnya adalah grup alumni kuliah, alumni sma, grup komunitas, grup organisasi dan lain-lain. Diluar warkopsus, semua BBM grup ini rasanya penting ga penting. Penting karena kita butuh kabar update, broadcast yang bermanfaat atau hanya sekedar menunjukan eksistensi, ga penting karena kadang perputaran update nya agak lama dan broadcast nya pun sudah bisa kita dapatkan dari grup-grup yang lainnya. Tapi ‘warkopsus’ ini jelas-jelas ga penting. Kalau pun dipaksakan jadi Penting, ‘penting’ nya itu adalah karena dalam hidup ini kita kadang butuh aktualisasi memelihara hal-hal yang tidak penting.
Di warkopsus ini asalnya kita ber-8, sebut saja ada Tomi di Jakarta, Panji di Jakarta, Bambang di Pontianak, Ali di Bengkulu, Bima di Banjarmasin, Wisnu di Palu , Ari di bekasi dan saya sendiri di Jakarta. Tentang orang2 ini datang dari mana dan mengapa kita bisa jadi berkumpul nanti saya share di postingan selanjutnya walau sepertinya 1 tetralogy novel tidak cukup selesai untuk bercerita, hanya rasanya wikipedia atau trubus sekalipun berkebaratan jika dimasukan menjadi data mereka, ya karena tidak penting bagi referensi apapun.
Lalu, yang kita bicarakan ? .. tengok saja percakapan kami terahir :
Wisnu : Bembeh..bembeh..aliong pasti lagi bercinta
Bambang : wakak
Tomi : Tes
Wisnu : masuk mas
Wisnu : bembeh..bembeh.bembeh..
Bambang : Yup.
Bambang : Kingkong mana ?
Wisnu : lagi makan pisangnya sendiri
Bima : Kingkong mulu yang dicari ..emang pedagang kingkong ya..
Ali : ga tahu tuh badax edan..
Bambang : Kingkong sekarang gila dab..wi ora waras..opo goro2 bar mbok sogok2 dab ?
Wisnu : wkwkwk..sogok pake pipa paralon..
Yang bilang konversasi di atas penting rasanya performa serabut sarafnya setara dengan ketua PSSI sekarang.
Percakapan Ali – Bambang kadang sulit membedakan karakter antara peran sungguhan dan peran aktingya jd badak dan kingkong. Kingkong atau badak sering diterjemahkan sebagai selamat pagi atau selamat malam sebagai awal percakapan. Kami tahu sebetulnya mereka saling mencintai namun jenis kelamin yang tak jelas jenis dan bentuknya menjadi penghalang cinta mereka. Wisnu sering menengahi mereka berdua dengan niat baik dia adalah untuk mengadu domba, penguasaan tentang per-gadget-an sering saya jadikan referensi dalam hal pengambilan keputusan baik yang berhubungan ataupun tidak dengan gadget itu sendiri. Bima dan panji lebih sering mengamati dan mengeluarkan kata-kata bijak seperti khotib Jumat baru lulus Iqra 6. Tomi jarang sekali terlibat konversasi lebih dalam, seringnya dia menghilang, sialnya sekalinya dia masuk yang dia posting adalah gambar tai..*tai sungguhan !!
Singkatnya postingan di warkopsus ini terbagi atas tiga kategori, yaitu : (i)kategori cabul dan hinaan sesama member grup yang jelas2 harus disensor, (ii) kategori kata-kata bijak yang belum divalidasi kebenarannya (iii) kategori tidak penting lain-lain, termasuk gambar tai dan menghina atasan.
Atas dasar itulah si Ari dari bekasi mengundurkan diri dari grup dengan alasan lebih sering ‘clear chat’ untuk menghindari investigasi istrinya padahal belum sempat dibaca, atas tindakan kepahlawanan ini ari harus disematkan lencana SUSIS, *mengambil dari lagu sule. Mudah2an Ari kembali ke jalan yang salah ini..
Bersambung
* nama dan tempat hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan anda harus banyak berdoa atau segera potong kambing siapa tahu anda belum aqiqah..
RGI. 141110. JKT
Thursday, November 04, 2010
small is beautiful
Mungkin anda pernah ikut seminar besar atau konferensi marketing yang diadakan oleh salah satu lembaga konsultan marketing terkenal di negeri ini. Audiens yang hadir hampir berjumlah penonton Bulutangkis Indonesia Terbuka di Istora, para undangan necis hampir sulit membedakan antara peserta seminar atau undangan pernikahan, makanan mewah sekelas hotel bintang 5 sepertinya cukup untuk tidak makan 3 hari hanya dengan melihatnya. Spanduk, brosur, banner yang ada lebih mirip kampanye parpol untuk pemilihan bupati, mungkin yang agak kurang hanyalah tidak ada penyanyi dangdut saja.
Tapi ternyata seminar mewah dan besar bisa meng-service audiens nya dengan detail. Untuk kemana-mana, ke toilet, tempat makan, mushola semua informasinya minim malah saeperti permainan misteri atau teka teki, tidak ada petugas yang bisa kita tanyai. Mencari tempat duduk saja kita kadang dibuat clingak clinguk dulu mencari sendiri kursi yang kosong. Saat pembicara menyampaikan materi audiens lebih mirip rombongan tawon yang tidak makan 3 hari. Giliran makan, undangan yang necis itu lebih tidak tahu malu antri dan lebih tidak teratur dibanding antrian pembagian daging hewan qurban di rumah Fauzi bowo.
Namun yang saya rasakan saat seminar yang dilaksanakan BATAN di RSHS Bandung ini, saat saya bingung mencari parkir saja, sudah ada panitia yang stand by di pinggir jalan untuk mengantar saya ke tempat parkir. Sepanjang perjalanan guide tersebut ngobrol santai dan seolah sudah terlatih betul menjadi guide. padahal setelah saya tanya bapa ini sehari-hari adalah petugas foto gamma camera.
Sampe di tempat parkir bapak ini mengantar saya hingga meja resepsionis dan lalu mengantarkan saya ke tempat duduk. Rasanya karpet merah membentang di depan saya sepanjang perjalanan kedatangan ini.
Di ruang sidang pun, yang tidak lebih dari 50 orang, audiens bergitu seksama dengan materi yang ada, hening, syahdu seperti penonton tenis wimbledon Jim Courr vs Pete Sampras. Termasuk saya begitu yakin manggut-manggut pura-pura jadi orang yang begitu intelek, maklum audiens rata-rata adalah peneliti handal BATAN dan dokter spesialis dari RSHS, sedangkan saya lolos gelar apoteker saja kadang-kadang sering direnungi malam hari, kok bisaa yaa lolos..
Makanan tidak bergitu banyak tapi soal rasa dan porsi begitu terasa pas di lidah orang Indonesia dari kelompok bangsawan seperti saya(baca : bangsanya karyawan), antrian pun tidak lebih mengantri dari beli tiket karcis kereta Ekspress Bogor – Jakarta kota. Sebelum pulang kita semua disapa persis seperti pramugari mengumbar senyum pada saat turun pesawat. Rasanya saya jadi wisudawan di hari itu, acara seolah-olah diadakan untuk merayakan kedatangan saya dan wisudawan yang lain.
Saya pikir lembaga konsultan marketing itu harus belajar banyak dari acara BATAN ini, skala kecil tapi service memadai, tidak hanya skala besar tapi servicenya kerdil.
RGI. 041110. budut
Tapi ternyata seminar mewah dan besar bisa meng-service audiens nya dengan detail. Untuk kemana-mana, ke toilet, tempat makan, mushola semua informasinya minim malah saeperti permainan misteri atau teka teki, tidak ada petugas yang bisa kita tanyai. Mencari tempat duduk saja kita kadang dibuat clingak clinguk dulu mencari sendiri kursi yang kosong. Saat pembicara menyampaikan materi audiens lebih mirip rombongan tawon yang tidak makan 3 hari. Giliran makan, undangan yang necis itu lebih tidak tahu malu antri dan lebih tidak teratur dibanding antrian pembagian daging hewan qurban di rumah Fauzi bowo.
Namun yang saya rasakan saat seminar yang dilaksanakan BATAN di RSHS Bandung ini, saat saya bingung mencari parkir saja, sudah ada panitia yang stand by di pinggir jalan untuk mengantar saya ke tempat parkir. Sepanjang perjalanan guide tersebut ngobrol santai dan seolah sudah terlatih betul menjadi guide. padahal setelah saya tanya bapa ini sehari-hari adalah petugas foto gamma camera.
Sampe di tempat parkir bapak ini mengantar saya hingga meja resepsionis dan lalu mengantarkan saya ke tempat duduk. Rasanya karpet merah membentang di depan saya sepanjang perjalanan kedatangan ini.
Di ruang sidang pun, yang tidak lebih dari 50 orang, audiens bergitu seksama dengan materi yang ada, hening, syahdu seperti penonton tenis wimbledon Jim Courr vs Pete Sampras. Termasuk saya begitu yakin manggut-manggut pura-pura jadi orang yang begitu intelek, maklum audiens rata-rata adalah peneliti handal BATAN dan dokter spesialis dari RSHS, sedangkan saya lolos gelar apoteker saja kadang-kadang sering direnungi malam hari, kok bisaa yaa lolos..
Makanan tidak bergitu banyak tapi soal rasa dan porsi begitu terasa pas di lidah orang Indonesia dari kelompok bangsawan seperti saya(baca : bangsanya karyawan), antrian pun tidak lebih mengantri dari beli tiket karcis kereta Ekspress Bogor – Jakarta kota. Sebelum pulang kita semua disapa persis seperti pramugari mengumbar senyum pada saat turun pesawat. Rasanya saya jadi wisudawan di hari itu, acara seolah-olah diadakan untuk merayakan kedatangan saya dan wisudawan yang lain.
Saya pikir lembaga konsultan marketing itu harus belajar banyak dari acara BATAN ini, skala kecil tapi service memadai, tidak hanya skala besar tapi servicenya kerdil.
RGI. 041110. budut
Friday, October 29, 2010
Sariawan
Anda pernah diputuskan cinta sepihak ? kalau belum coba rasakan sariawan 3 saja. Walau sensasinya agak beda, tapi tersiksanya sama-sama tiada tara. Bibir ini bagai kena pecahan beling, lalu ditimpa ban mobil tanpa ampun. Lidah seperti diborgol kumpeni yang baru saja menangkap pejuang kemerdekaan, susah sekali berkutik. Jangan kan untuk mengeluarkan beberapa kalimat, untuk senyum saja kita harus berpura-pura tulus padahal keikhlasan belum tentu hadir menyertai. Sariawan memang merusak semua pesona yang dipersiapkan.
Apalagi jika kita hendak makan siang, harusnya menjadi berkah membawa tambahan energy sampai malam hari, untuk membayangkan makan siangnya saja rasanya begitu pahit, sepahit membayangkannya kumis bang Foke ditengah kemacetan pasar minggu-pancoran.
Berlebihan memang, tapi memang begitu adanya bang Foke.. dulu mendeklarasikan sebagai ahlinya Jakarta, tapi makin lama macet makin panjang, semakin kesini naek busway semakin tidak nyaman. Banjir juga tetap setia. Boro-boro bikin subway, yang ada Jakarta dibuat waterway. Jangan tanya urus gorong-gorong yang mampet di bawah tanah sana, mengurus gelandangan/pengamen yang yang jelas kasat mata di tiap perempatan saja tak mampu.
Maap jadi ga nyambung ya dari sariawan jadi ke foke.. Yah memang begitulah foke, antara kampanye dan realisasinya memang ga nyambung.
Kembali ke sariawan, obat manjur saya sih sebetulnya tidur cukup dan makan buah pepaya. Dalam 2-3 hari mulai berkurang sakitnya. Kalau foke obat manjur nya apa ya ? kalau buat saya 1 pepaya cukup, buat foke satu truk kayanya juga ga cukup kita lempar ke kumisnya sampe membuat dia sadar kalau dia ga mampu dan ga berhasil jadi gubernur Ibu Kota ini.
turunkan sariawan !
RGI. Budiutomo. 291010.
Apalagi jika kita hendak makan siang, harusnya menjadi berkah membawa tambahan energy sampai malam hari, untuk membayangkan makan siangnya saja rasanya begitu pahit, sepahit membayangkannya kumis bang Foke ditengah kemacetan pasar minggu-pancoran.
Berlebihan memang, tapi memang begitu adanya bang Foke.. dulu mendeklarasikan sebagai ahlinya Jakarta, tapi makin lama macet makin panjang, semakin kesini naek busway semakin tidak nyaman. Banjir juga tetap setia. Boro-boro bikin subway, yang ada Jakarta dibuat waterway. Jangan tanya urus gorong-gorong yang mampet di bawah tanah sana, mengurus gelandangan/pengamen yang yang jelas kasat mata di tiap perempatan saja tak mampu.
Maap jadi ga nyambung ya dari sariawan jadi ke foke.. Yah memang begitulah foke, antara kampanye dan realisasinya memang ga nyambung.
Kembali ke sariawan, obat manjur saya sih sebetulnya tidur cukup dan makan buah pepaya. Dalam 2-3 hari mulai berkurang sakitnya. Kalau foke obat manjur nya apa ya ? kalau buat saya 1 pepaya cukup, buat foke satu truk kayanya juga ga cukup kita lempar ke kumisnya sampe membuat dia sadar kalau dia ga mampu dan ga berhasil jadi gubernur Ibu Kota ini.
turunkan sariawan !
RGI. Budiutomo. 291010.
Friday, October 08, 2010
Naturalisasi
Pengurus dan pelatih PSSI sedang semangat betul ingin memainkan pemain-pemain sepakbola luar negeri keturunan Indonesia, lalu nantinya akan dipindahwarganegarakan menjadi WNI agar seterusnya bisa membela tim nasional Indonesia, isitilah umumnya saat ini adalah naturalisasi. Tentunya pemain-pemain keturunan Indonesia ini diharapkan dan diwajibkan memiliki skill, pengetahuan dan attitude yang lebih baik dari stok pemain-pemain sepakbola yang ada saat ini di Indonesia.
Apa mau dikata .. di negara-negara jago sepakbola saja hal itu lazim dilakukan seperti Jerman, Italia, Prancis, Inggris dan lain-lain.
walau serupa tapi aga tak sama..sebagai gambaran, dibidang industri naturalisasi ini sejenis dengan toll manufacturing, dibidang ketenagakerjaan lebih dikenal dengan istilah outsourcing. sebelumnya saya lebih kenal dan nyaman dengan istilah maklun, yaitu meng-pihak ketiga-kan proses produksi menjadi bahan jadi. Pokonya kita tinggal siapkan spesifikasi produk jadi, formulasinya selebihnya untuk urusan alat, bahan, mesin, prosedur produksi, kita serahkan ke pihak ketiga tersebut.
Kalau saya boleh memilih, untuk saat ini menurut saya sebaiknya untuk pemain timnas PSSI, modelnya toll manufacturing saja. jadi kita siapkan bahan bakunya dari sini, kita siapkan spesifikasi pemain yang diharapkan lalu kita cari negara (baca :pabrik) untuk bisa memproduksi mereka menjadi produk jadi yang sesuai dengan spesifikasi yang kita minta sebelumnya. tidak perlu satu tim penuh seperti halnya proyek primavera dulu, tapi kita bisa bagi-bagi ke negara berdasarkan spesialisasi ahlinya. misal untuk urusan kiper sepertinya italia memiliki orang-orang terbaik seperti dino zoff, walter zenga, buffon.. nah bahan baku kiper ini kita serahkan ke mereka untuk diolah. untuk striker ke Brazil, pemain tengah ke Spanyol, pemain belakang ke Perancis dan seterusnya.
Model naturalisasi sebaiknya kita terapkan di sektor-sektor pelayana publik, anggota dewan, aparat, pejabat daerah, walikota, bupati, kepala dinas dan lain sebagainya termasuk jangan lupa adalah pengurus PSSI. Stok yang ada sekarang dilakukan garage sale saja, siapa tahu masih ada yang negara-negara yang berminat membeli. Kalau perlu kita beri promo misalnya Jual Nurdin Halid dapat handuk, Jual Nugraha Besus dapat mug, jual fauzi bowo dapat banjir, beli 5 anggota dewan dapat gratis 100 kasus korupsi.
heu.
Apa mau dikata .. di negara-negara jago sepakbola saja hal itu lazim dilakukan seperti Jerman, Italia, Prancis, Inggris dan lain-lain.
walau serupa tapi aga tak sama..sebagai gambaran, dibidang industri naturalisasi ini sejenis dengan toll manufacturing, dibidang ketenagakerjaan lebih dikenal dengan istilah outsourcing. sebelumnya saya lebih kenal dan nyaman dengan istilah maklun, yaitu meng-pihak ketiga-kan proses produksi menjadi bahan jadi. Pokonya kita tinggal siapkan spesifikasi produk jadi, formulasinya selebihnya untuk urusan alat, bahan, mesin, prosedur produksi, kita serahkan ke pihak ketiga tersebut.
Kalau saya boleh memilih, untuk saat ini menurut saya sebaiknya untuk pemain timnas PSSI, modelnya toll manufacturing saja. jadi kita siapkan bahan bakunya dari sini, kita siapkan spesifikasi pemain yang diharapkan lalu kita cari negara (baca :pabrik) untuk bisa memproduksi mereka menjadi produk jadi yang sesuai dengan spesifikasi yang kita minta sebelumnya. tidak perlu satu tim penuh seperti halnya proyek primavera dulu, tapi kita bisa bagi-bagi ke negara berdasarkan spesialisasi ahlinya. misal untuk urusan kiper sepertinya italia memiliki orang-orang terbaik seperti dino zoff, walter zenga, buffon.. nah bahan baku kiper ini kita serahkan ke mereka untuk diolah. untuk striker ke Brazil, pemain tengah ke Spanyol, pemain belakang ke Perancis dan seterusnya.
Model naturalisasi sebaiknya kita terapkan di sektor-sektor pelayana publik, anggota dewan, aparat, pejabat daerah, walikota, bupati, kepala dinas dan lain sebagainya termasuk jangan lupa adalah pengurus PSSI. Stok yang ada sekarang dilakukan garage sale saja, siapa tahu masih ada yang negara-negara yang berminat membeli. Kalau perlu kita beri promo misalnya Jual Nurdin Halid dapat handuk, Jual Nugraha Besus dapat mug, jual fauzi bowo dapat banjir, beli 5 anggota dewan dapat gratis 100 kasus korupsi.
heu.
Thursday, September 16, 2010
lebaran
Ramadhan telah usai, kegembiraan lebaran tak bisa saya tahan dan pendam. Jauh Lebih tidak bisa tahan dibandingkan dengan tidak bisa BAB selama 15 hari sekalipun, jauh lebih gembira dari menang dibanding ditangkapnya 26 politisi karena penyuapan pemilihan pejabat BI, apalagi jika dibandingkan dengan menang SDSB sekalipun.
Istimewanya lebaran buat saya memang tidak terkira, mulai dari Solat Id-berkeliling kampung atau didatangi tetangga di kampung untuk bermaap-mapan-sungkeman- pake baju baru- berkumpul dengan keluarga, indah semua. Entah kebetulan,karena saking gembiranya tak terkira ini, rasanya meminta maap di hari lebaran jadi lebih mudah dan ikhlas dibanding hari-hari biasa, mungkin semudah anggota DPR melakukan studi banding ke luar negeri.
Oleh karena itu degan sangat semangat dan penuh ikhlas saya hubungi orang-orang yang sering bersinggungan ataupun jarang dengan saya baik dalam sehari-hari bekerja, beraktivitas dan berkomunitas baik lewat telpon, kirim sms, BBM, YM, posting milis dll untuk meminta maap atas kesalahan-kekhilafan-ketidak sengajaan-kesengajaan kepada. Walau sedikit butuh birokrasi dan alat bantu teknologi rasanya meminta maap di hari lebaran sangatlah menyenangkan.
Beda halnya dengan meminta maap, saya rasakan memaapkan lebih susah dibanding meminta maap itu sendiri, jauh lebih berat juga dibanding meminta naik gaji atau minta tambahan diskon kepada principal, memaapkan jauh lebih sulit dibanding soal-soal UMPTN, dan terasa jadi lebih rumit dan birokratif seperti bikin SIM atau perpanjangan STNK. Berabenya lagi memaapkan harus kita sendiri yang melakukan tidak bisa pake calo, joki atau di-surat kuasa-kan.
Apa boleh buat, saya harus sekuat tenaga dan ikhlas dalam urusan memaapkan ini. Bahkan Jibril telah berdoa kepada Allah yang di-amin-kan oleh nabi Muhammad SAW untuk tidak mengampuni dosa Suami istri yang tidak saling memaapkan, Anak yang durhaka dan tidak meminta maap kepada orang tuanya, dan orang-orang yang tidak saling bermaapan dan menjaga silaturahmi. Andaikan saya hidup di jaman Nabi dan diberi kesempatan memberikan usul untuk tambahan doa malaikat Jibril, saya akan mengusulkan agar Allah SWT tidak memaapkan :
1.Orang yang korupsi BLBI, Century, Pertamina, PLN, Kimia Farma, penggelap pajak, dan lain-lainnya yang berhubungan dengan hidup orang banyak , serta aparat dan presiden yang membiarkan kasusnya berlarut-larut. kalaupun dimaapkan sebelumnya saya ingin mengarak dulu keliling kota tanpa busana.
2.Markus di kepolisian-kehakiman-kejaksaan, makelar tender di partai politik- DPR-walikota-gubernur- rumah sakit –dinas kesehatan dll yang jauh lebih menyakitkan hati saya dibanding kegagalan Roberto Baggio dalam mengeksekui penalty di final piala dunia 1994.
3.Ketua umum PSSI, yang susah sekali turun dari jabatanya padahal PSSI tidak pernah membawa gelar juara dan banyak sekali alesan pembenarannya.
Ya Allah semoga saya diberikan kekutan agar mudah memaapkan dan menjadi orang yang bersyukur atas segala sesuatu..
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Minal Aidin Wal faidzin..
Istimewanya lebaran buat saya memang tidak terkira, mulai dari Solat Id-berkeliling kampung atau didatangi tetangga di kampung untuk bermaap-mapan-sungkeman- pake baju baru- berkumpul dengan keluarga, indah semua. Entah kebetulan,karena saking gembiranya tak terkira ini, rasanya meminta maap di hari lebaran jadi lebih mudah dan ikhlas dibanding hari-hari biasa, mungkin semudah anggota DPR melakukan studi banding ke luar negeri.
Oleh karena itu degan sangat semangat dan penuh ikhlas saya hubungi orang-orang yang sering bersinggungan ataupun jarang dengan saya baik dalam sehari-hari bekerja, beraktivitas dan berkomunitas baik lewat telpon, kirim sms, BBM, YM, posting milis dll untuk meminta maap atas kesalahan-kekhilafan-ketidak sengajaan-kesengajaan kepada. Walau sedikit butuh birokrasi dan alat bantu teknologi rasanya meminta maap di hari lebaran sangatlah menyenangkan.
Beda halnya dengan meminta maap, saya rasakan memaapkan lebih susah dibanding meminta maap itu sendiri, jauh lebih berat juga dibanding meminta naik gaji atau minta tambahan diskon kepada principal, memaapkan jauh lebih sulit dibanding soal-soal UMPTN, dan terasa jadi lebih rumit dan birokratif seperti bikin SIM atau perpanjangan STNK. Berabenya lagi memaapkan harus kita sendiri yang melakukan tidak bisa pake calo, joki atau di-surat kuasa-kan.
Apa boleh buat, saya harus sekuat tenaga dan ikhlas dalam urusan memaapkan ini. Bahkan Jibril telah berdoa kepada Allah yang di-amin-kan oleh nabi Muhammad SAW untuk tidak mengampuni dosa Suami istri yang tidak saling memaapkan, Anak yang durhaka dan tidak meminta maap kepada orang tuanya, dan orang-orang yang tidak saling bermaapan dan menjaga silaturahmi. Andaikan saya hidup di jaman Nabi dan diberi kesempatan memberikan usul untuk tambahan doa malaikat Jibril, saya akan mengusulkan agar Allah SWT tidak memaapkan :
1.Orang yang korupsi BLBI, Century, Pertamina, PLN, Kimia Farma, penggelap pajak, dan lain-lainnya yang berhubungan dengan hidup orang banyak , serta aparat dan presiden yang membiarkan kasusnya berlarut-larut. kalaupun dimaapkan sebelumnya saya ingin mengarak dulu keliling kota tanpa busana.
2.Markus di kepolisian-kehakiman-kejaksaan, makelar tender di partai politik- DPR-walikota-gubernur- rumah sakit –dinas kesehatan dll yang jauh lebih menyakitkan hati saya dibanding kegagalan Roberto Baggio dalam mengeksekui penalty di final piala dunia 1994.
3.Ketua umum PSSI, yang susah sekali turun dari jabatanya padahal PSSI tidak pernah membawa gelar juara dan banyak sekali alesan pembenarannya.
Ya Allah semoga saya diberikan kekutan agar mudah memaapkan dan menjadi orang yang bersyukur atas segala sesuatu..
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Minal Aidin Wal faidzin..
Friday, September 10, 2010
Takbiran
Besok Lebaran, karenanya malam ini seharusnya saya takbiran. Tapi apa daya untuk melakukannya di mesjid seperti masa kanak-kanak dulu rasanya terlalu banyak hambatan. Iya, ironis.. seharusnya semakin bertambah umur semakin meningkat pula kegiatan dan aktivitas yang berhubungan dengan ajaran Rosul, salah satunya takbiran di mesjid, faktanya hal itu lebih semangat dilakukan di masa kanak-kanak dulu dibanding sekarang. Saya engganmembayangkan bagaimana berlinangnya air mata Rosul melihat pemuda seperti saya yang lebih memilih takbiran di rumah dibanding di mesjid.
Ada beberapa hal hambatan dan rintangan saya untuk melakukan takbiran di mesjid, yaitu :
1.bapak-bapak yang takbiran di mesjid biasanya sudah cukup umur dan cukup ilmu agamanya. Untuk memberikan variasi kegiatan di sela-sela takbiran seperti diskusi masalah politik, gosip artis atau hanya sekedar bertukar aplikasi BB rasanya akan sangat sulit.
2.Saya juga tidak terlalu banyak kenal dengan Bapak-Bapak yang takbiran di mesjid, jadi untuk mengkudeta mikrofon agar saya gunakan untuk berorasi dalam rangka mengggugah hak control masyarakat terhadap rencana pembangunan gedung DPR yang menghabiskan 1,6 T atau mengingatkan masyarakt untuk tidak melupakan kasus bank century dan kasus BLBI rasanya aga ngelunjak juga.
3.Acara televisi memberikan rasa penasaran yang sangat mendalam buat saya dalam hal mengemas takbiran dimasa kini ; panggung megah, lampu sorot mewah dan diisi artis yang mendadakberpakaian seperti sudah seperti alim ulama yang khatam 30 juz dalam satu kali solat taraweh, padahal setelah dia bernyanyi dia lalu berteriak..’boleh minta tepuk tangannya semua..’ –kata2 yang tidak pernah saya dengar keluar dari mulut Bapak-bapak yang takbiran di mesjid.
Buat saya -yang selalu tampil sebagai pahlawan pembela pembenaran- mau melakukan takbiran di mesjid, di rumah, atau di pusat perbelanjaan, Hari Raya Idul Fitri adalah milik semua orang, baik yang puasanya penuh sebulan atau tidak, untuk kaum muslim atau bukan, PJKA, Damri, maskapai penerbangan, juga milik pemilik toko, milik bos hipermarket, penjual daging, penjual ketupat, preman pasar, penembak misterius, kelompok kapak merah, Akbar Tanjung, Ajat Sudrajat, Roma Irama dan soneta, remaja ataupun dewasa, semua menyambut dengan rasa suka cita dan bergembira, entah karena motif ekonomi, motif pembaharuan baju lebaran atau karena cuti panjang.
Tapi sebetulnya ada golongan yang masih berharap-harap cemas ditengah kebahagiannya Idul Fitri karena masih menunggu kebijakan Menkominfo dalam blokir memblokir situs tertentu, apakah masih berlaku atau tidak. Lalu yang juga harusnya harap-harap cemas adalah pemerintah, karena selama ini masyarakat (terutama saya) menahan diri untuk berkata-kata kasar atas kegoblokan diplomasinya dengan Malaysia, atas kasus century yang tak kunjung selesai, dan atas remisi terhadap para koruptor yang segampang ‘sale lebaran’ dan ‘midnight sale’.
Apapun, mari di malam ini kita panjatkan puja puji kehadirat Allah yang Maha Suci, kesalahan hanya milik manusia, dan kegoblokan hanya milik pemerintah Indonesia.
Maha Besar Allah, Allah Maha Pengampun, Maha suci Allah . Tiada Tuhan selain Allah.
Ada beberapa hal hambatan dan rintangan saya untuk melakukan takbiran di mesjid, yaitu :
1.bapak-bapak yang takbiran di mesjid biasanya sudah cukup umur dan cukup ilmu agamanya. Untuk memberikan variasi kegiatan di sela-sela takbiran seperti diskusi masalah politik, gosip artis atau hanya sekedar bertukar aplikasi BB rasanya akan sangat sulit.
2.Saya juga tidak terlalu banyak kenal dengan Bapak-Bapak yang takbiran di mesjid, jadi untuk mengkudeta mikrofon agar saya gunakan untuk berorasi dalam rangka mengggugah hak control masyarakat terhadap rencana pembangunan gedung DPR yang menghabiskan 1,6 T atau mengingatkan masyarakt untuk tidak melupakan kasus bank century dan kasus BLBI rasanya aga ngelunjak juga.
3.Acara televisi memberikan rasa penasaran yang sangat mendalam buat saya dalam hal mengemas takbiran dimasa kini ; panggung megah, lampu sorot mewah dan diisi artis yang mendadakberpakaian seperti sudah seperti alim ulama yang khatam 30 juz dalam satu kali solat taraweh, padahal setelah dia bernyanyi dia lalu berteriak..’boleh minta tepuk tangannya semua..’ –kata2 yang tidak pernah saya dengar keluar dari mulut Bapak-bapak yang takbiran di mesjid.
Buat saya -yang selalu tampil sebagai pahlawan pembela pembenaran- mau melakukan takbiran di mesjid, di rumah, atau di pusat perbelanjaan, Hari Raya Idul Fitri adalah milik semua orang, baik yang puasanya penuh sebulan atau tidak, untuk kaum muslim atau bukan, PJKA, Damri, maskapai penerbangan, juga milik pemilik toko, milik bos hipermarket, penjual daging, penjual ketupat, preman pasar, penembak misterius, kelompok kapak merah, Akbar Tanjung, Ajat Sudrajat, Roma Irama dan soneta, remaja ataupun dewasa, semua menyambut dengan rasa suka cita dan bergembira, entah karena motif ekonomi, motif pembaharuan baju lebaran atau karena cuti panjang.
Tapi sebetulnya ada golongan yang masih berharap-harap cemas ditengah kebahagiannya Idul Fitri karena masih menunggu kebijakan Menkominfo dalam blokir memblokir situs tertentu, apakah masih berlaku atau tidak. Lalu yang juga harusnya harap-harap cemas adalah pemerintah, karena selama ini masyarakat (terutama saya) menahan diri untuk berkata-kata kasar atas kegoblokan diplomasinya dengan Malaysia, atas kasus century yang tak kunjung selesai, dan atas remisi terhadap para koruptor yang segampang ‘sale lebaran’ dan ‘midnight sale’.
Apapun, mari di malam ini kita panjatkan puja puji kehadirat Allah yang Maha Suci, kesalahan hanya milik manusia, dan kegoblokan hanya milik pemerintah Indonesia.
Maha Besar Allah, Allah Maha Pengampun, Maha suci Allah . Tiada Tuhan selain Allah.
Tuesday, September 07, 2010
obat bius
Dalam satu minggu ini saya menerima pesan-pesan seperti ini :
‘Info penting! Hati2 sehabis ambil uang di atm dan nemuin bapa2 atau ibu2 yang ga kita kenal yg pura2 nanyain brg ketinggalan or whatever di dlm atm yg bertujuan agar kita masuk lagi kea tm. Jgn pernah mau !! Lansung jawab TIDAK dan segeralah pergi, karena udah kjadian bbrpa org terhipnotis di atm nya. Sebarkan berita ini, spy teman2 yg kita kasihi terhindar dari penipuan ini ..’
juga seperti ini ..
‘To All !Hati2 di tempat parkir, ada modus jual parfum keliling, mereka maksa untuk tes wanginya, ternyata itu obat bius.. please forward to other friend’
Yang ga kalah seremnya ..
“hati2!! Kalau turun dari mobil lalu ada seseorang yang mendekat dan menawari ini itu, dia akan membius anda dan anda bisa memperkirakan apa yang akan terjadi selanjutnya..sebarkan hal ini demi kebaikan kita semua”.
Membaca pesan-pesan tersebut saya rasa yang namanya pencuri/perampok/ penjahat -apapun sebutan seburuk-buruknya untuk mereka- sekarang ini sudah semakin cerdas dan bernas dalam melakukan pekerjaanya. Entah kapan mereka belajar dari Hermawan Kertajaya atau Renald Kasali, tapi mereka sangat segmented dan focus dalam menggarap target marketnya, positioning tepat dengan taktik jitu. Mereka memberi nilai tambah kepada costumernya yaitu dengan tidak memberikan cacat fisik dan trauma berlebihan ketika dirampok/dicuri. Sepertinya yang teman saya (entah panji entah bukan) bilang bahwa bius / hipnotik memberikan efek nyaman kepada korban, mereka bisa mencapai tingkatan deep sleep yang sesungguhnya ketika terbius, padahal pada saat bersamaan saat ini di Indonesia Insomnia (susah tidur) menyerang 10% dari total penduduk Indoneisia.
Dan mari kita hitung efektivitasnya, jika seorang pencopet mencopet sebuah dompet pria, apalagi saya, mungkin yang mereka dapat hanya uang cash paling besar Rp. 200.000, lalu bon-bon dan kuitansi yang sudah tidak kalah tebalnya dengan skripsi s1, kartu kredit yang sudah di blok serta kartu debit yang no PIN nya jelas-jelas sulit dilacak kecuali ada yang tahu tanggal lahir presiden Soeharto. Begitupun dengan penjambret yang berhasil menjambret ibu-ibu yang gemar memakai kalung, rasanya juga harus sering2 main ke melawai untuk melihat bagaimana semprot emas yang begitu halus, kalung 1 gr bisa tampak menjadi 15 kg. Tapi coba bandingkan dengan taktik bius/hipnotis kepada pengendara mobil yang baru turun dari mobilnya seperti kasus diatas, setidaknya si pembius akan mendapatkan mobil lengkap dengan STNK , dompet beserta isinya, gadget : Blackberry - Iphone, laptop , DSLR + lensa, dan lain-lain isi dimobil tsb. Dengan resiko dihakimi masa dan atas nama efisiensi, alangkah bernasnya pilihan para pencuri/ perampok/penjambret mengalihkan modusnya ke bius/hipnotis ini.
Oleh karena itu marilah kita mewaspadai segala bentuk percobaan bius/hipnotis terhadap diri kita dan sebagainya dengan tujuan agar harta kekayaan kita tidak tercuri. Mengingat brand image profesi pencuri pun semakin menghalus, dari yang asalnya dipersepsikan dengan muka sangar- otot baja -rambut gondrong-mata satu, sekarang si penjahat sudah tidak bisa dipersepsikan dengan dandanan factual, mereka lebih modis, masuk di segala kalangan, dan tidak perlu biaya banyak untuk tato dan beli anting-anting atau kalung rante. Aktivis anti gender juga menemui hasilnya di sector riil ini, para pelaku sekarang tidak lagi dikuasai oleh satu gender tapi sudah cukup merata, hanya perbandingannya saja yang belum terevaluasi. Pencuri/perampok ini pun sudah tidak sah lagi disebut sebagai sebuah ‘profesi’, tapi mungkin lebih cocok disitilahkan sebagai ‘soul’, karena kerap profesi ini dilakukan secara ‘double’ bersamaan dengan pekerjaan sebagai pegawai pajak, panitia tender, pemilik proyek , penyusun anggaran, dan anggota dewan..
Harusnya dulu saya dan masyarakat kita mendapatkan pesan seperti ini juga :
“ hati2.. pembiusan massa dengan cara menghipnotis kita dengan janji-janji manis dan harapan yang mengada-ada di podium kampanye atau selebaran pamphlet serta spanduk-baligo yang mentereng.. uang anda akan digasak untuk alasan dana aspirasi, rumah aspirasi serta pembangunan gedung baru yang berisi tempat spa-kolam renang-sauna dan fitness centre”
-gambar2 masih disumbang mbah google
‘Info penting! Hati2 sehabis ambil uang di atm dan nemuin bapa2 atau ibu2 yang ga kita kenal yg pura2 nanyain brg ketinggalan or whatever di dlm atm yg bertujuan agar kita masuk lagi kea tm. Jgn pernah mau !! Lansung jawab TIDAK dan segeralah pergi, karena udah kjadian bbrpa org terhipnotis di atm nya. Sebarkan berita ini, spy teman2 yg kita kasihi terhindar dari penipuan ini ..’
juga seperti ini ..
‘To All !Hati2 di tempat parkir, ada modus jual parfum keliling, mereka maksa untuk tes wanginya, ternyata itu obat bius.. please forward to other friend’
Yang ga kalah seremnya ..
“hati2!! Kalau turun dari mobil lalu ada seseorang yang mendekat dan menawari ini itu, dia akan membius anda dan anda bisa memperkirakan apa yang akan terjadi selanjutnya..sebarkan hal ini demi kebaikan kita semua”.
Membaca pesan-pesan tersebut saya rasa yang namanya pencuri/perampok/ penjahat -apapun sebutan seburuk-buruknya untuk mereka- sekarang ini sudah semakin cerdas dan bernas dalam melakukan pekerjaanya. Entah kapan mereka belajar dari Hermawan Kertajaya atau Renald Kasali, tapi mereka sangat segmented dan focus dalam menggarap target marketnya, positioning tepat dengan taktik jitu. Mereka memberi nilai tambah kepada costumernya yaitu dengan tidak memberikan cacat fisik dan trauma berlebihan ketika dirampok/dicuri. Sepertinya yang teman saya (entah panji entah bukan) bilang bahwa bius / hipnotik memberikan efek nyaman kepada korban, mereka bisa mencapai tingkatan deep sleep yang sesungguhnya ketika terbius, padahal pada saat bersamaan saat ini di Indonesia Insomnia (susah tidur) menyerang 10% dari total penduduk Indoneisia.
Dan mari kita hitung efektivitasnya, jika seorang pencopet mencopet sebuah dompet pria, apalagi saya, mungkin yang mereka dapat hanya uang cash paling besar Rp. 200.000, lalu bon-bon dan kuitansi yang sudah tidak kalah tebalnya dengan skripsi s1, kartu kredit yang sudah di blok serta kartu debit yang no PIN nya jelas-jelas sulit dilacak kecuali ada yang tahu tanggal lahir presiden Soeharto. Begitupun dengan penjambret yang berhasil menjambret ibu-ibu yang gemar memakai kalung, rasanya juga harus sering2 main ke melawai untuk melihat bagaimana semprot emas yang begitu halus, kalung 1 gr bisa tampak menjadi 15 kg. Tapi coba bandingkan dengan taktik bius/hipnotis kepada pengendara mobil yang baru turun dari mobilnya seperti kasus diatas, setidaknya si pembius akan mendapatkan mobil lengkap dengan STNK , dompet beserta isinya, gadget : Blackberry - Iphone, laptop , DSLR + lensa, dan lain-lain isi dimobil tsb. Dengan resiko dihakimi masa dan atas nama efisiensi, alangkah bernasnya pilihan para pencuri/ perampok/penjambret mengalihkan modusnya ke bius/hipnotis ini.
Oleh karena itu marilah kita mewaspadai segala bentuk percobaan bius/hipnotis terhadap diri kita dan sebagainya dengan tujuan agar harta kekayaan kita tidak tercuri. Mengingat brand image profesi pencuri pun semakin menghalus, dari yang asalnya dipersepsikan dengan muka sangar- otot baja -rambut gondrong-mata satu, sekarang si penjahat sudah tidak bisa dipersepsikan dengan dandanan factual, mereka lebih modis, masuk di segala kalangan, dan tidak perlu biaya banyak untuk tato dan beli anting-anting atau kalung rante. Aktivis anti gender juga menemui hasilnya di sector riil ini, para pelaku sekarang tidak lagi dikuasai oleh satu gender tapi sudah cukup merata, hanya perbandingannya saja yang belum terevaluasi. Pencuri/perampok ini pun sudah tidak sah lagi disebut sebagai sebuah ‘profesi’, tapi mungkin lebih cocok disitilahkan sebagai ‘soul’, karena kerap profesi ini dilakukan secara ‘double’ bersamaan dengan pekerjaan sebagai pegawai pajak, panitia tender, pemilik proyek , penyusun anggaran, dan anggota dewan..
Harusnya dulu saya dan masyarakat kita mendapatkan pesan seperti ini juga :
“ hati2.. pembiusan massa dengan cara menghipnotis kita dengan janji-janji manis dan harapan yang mengada-ada di podium kampanye atau selebaran pamphlet serta spanduk-baligo yang mentereng.. uang anda akan digasak untuk alasan dana aspirasi, rumah aspirasi serta pembangunan gedung baru yang berisi tempat spa-kolam renang-sauna dan fitness centre”
-gambar2 masih disumbang mbah google
Thursday, September 02, 2010
bukber bareng teman kantor dan teman yang pengen diangap teman kantor
Kalau sudah masuk bulan puasa, salah satu momen yang kita tunggu adalah buka puasa bersama.
Walau hari gini sudah ada FB, twitter, YM, Gtalk, BBM, foursquare, multiply, blog dan lain-lain tetap saja kita dianugrahi keinginan untuk bertatap muka secara fisik di buka puasa bersama dan Bulan ramadhan memberikan peluang buat kita untuk bertemu orang –orang yang sudah lama tidak berjumpa, baik itu teman SMA, kuliah, SD, teman kerja lama, atau yang ngaku-ngaku teman lama.
Tidak hanya itu, teman-teman organisasi dan teman yang ngaku-ngaku teman di organisasi, teman-teman komunitas dan teman-teman yang ngaku-ngaku jadi teman dikomunitas, teman-teman kantor dan teman yang pengen dianggap jadi teman dikantor pun tetap saja menjadwalkan waktu untuk berbuka puasa bersama padahal kita cukup sering untuk bertemu mereka.. Keajaiban itulah yang selalu dihadirkan Bulan Ramadhan ini tentunya hanya salah satu dari sekian keajaiban yang lainnya.
dan kal ini pun saya berbuka puasa dengan temen-temen kantor dan teman yang pengen dianggap teman di kantor.
Namun ada beberapa hal yang sebetulnya ironi di buka bersama puasa itu buat saya, yaitu :
1. solat magrib kadang saya paksa untuk di jama' dengan alasan saya seorang musafir (dari bandung, coba cek deh ktp saya) ;
2. sambil nunggu buka kita-kita suka ngobrolin menjurus ke ngomongin teman yang belum hadir atau tidak hadir, atau bahkan ngomongin orang yang gada hubungnanya sama kita seperti seseorang entah dikantor mana nilep uang untuk hadiah pernikahan, atau ngomongin seseorang pejabat dikantor entah kantor mana yang service mobil istrinya ikut diclaimkan ke kantor, padahal ngomongin2 hal itu bisa mengurangi pahala puasa dan menambah haus ;
3. makanan kita pesan dalam jumlah yang banyak banget pdahal gatau siapa yang bayar, nah pas mau bayar dan ada yang bayarin keluarlah jurus pura2 ngeluarin dompet jadi ga terlalu kere keliatannyah (padahal puasa tidak boleh ria).
tetapi walopun bagaimanapun begitupun, buka puasa bersama itu sungguh indah, nikmat, dan romantis. Mudah2an ga cepat berlalu ni bulan puasa..dan kita semua mendapatkan Lailatul Qodr (tampaknya aga sulit kalau keseringan buka puasa bersama :p )
*inilah peserta buka puasa ituh..
*dari kiri atas selvi, tomi, yeyen, frinda, uda prazos..tentunya foto saya tidak usah lah ada disitu..
*sebetulnya suami dan anaknya yeyen yang lucu itu ikut.. tapi potonya nanti saya posting terpisah ya yen..
* ada satu lagi yang ikut, tapi siapa ya.. saya lupa..
tapi inilupa bukan gara2 judulnya di atas lo.. saya hanya lupa, maklum manusia.
Akhirul kalam, saya ucapkan terimakasih banyak buat donatur (yang tidak mau disebutkan namanya disini) yang sudah membuat kita kenyang, senang dan riang..
Informasi mengenai makan apa, rasanya gimana , minumannya enak atau engga saya tidak laporkan.. maklum saya lagi puasa.. lebih baik saya mengabsen asmaul husna daripada mengabsen menu buka puasa. *mantep ga tuh si gua..:p *
Walau hari gini sudah ada FB, twitter, YM, Gtalk, BBM, foursquare, multiply, blog dan lain-lain tetap saja kita dianugrahi keinginan untuk bertatap muka secara fisik di buka puasa bersama dan Bulan ramadhan memberikan peluang buat kita untuk bertemu orang –orang yang sudah lama tidak berjumpa, baik itu teman SMA, kuliah, SD, teman kerja lama, atau yang ngaku-ngaku teman lama.
Tidak hanya itu, teman-teman organisasi dan teman yang ngaku-ngaku teman di organisasi, teman-teman komunitas dan teman-teman yang ngaku-ngaku jadi teman dikomunitas, teman-teman kantor dan teman yang pengen dianggap jadi teman dikantor pun tetap saja menjadwalkan waktu untuk berbuka puasa bersama padahal kita cukup sering untuk bertemu mereka.. Keajaiban itulah yang selalu dihadirkan Bulan Ramadhan ini tentunya hanya salah satu dari sekian keajaiban yang lainnya.
dan kal ini pun saya berbuka puasa dengan temen-temen kantor dan teman yang pengen dianggap teman di kantor.
Namun ada beberapa hal yang sebetulnya ironi di buka bersama puasa itu buat saya, yaitu :
1. solat magrib kadang saya paksa untuk di jama' dengan alasan saya seorang musafir (dari bandung, coba cek deh ktp saya) ;
2. sambil nunggu buka kita-kita suka ngobrolin menjurus ke ngomongin teman yang belum hadir atau tidak hadir, atau bahkan ngomongin orang yang gada hubungnanya sama kita seperti seseorang entah dikantor mana nilep uang untuk hadiah pernikahan, atau ngomongin seseorang pejabat dikantor entah kantor mana yang service mobil istrinya ikut diclaimkan ke kantor, padahal ngomongin2 hal itu bisa mengurangi pahala puasa dan menambah haus ;
3. makanan kita pesan dalam jumlah yang banyak banget pdahal gatau siapa yang bayar, nah pas mau bayar dan ada yang bayarin keluarlah jurus pura2 ngeluarin dompet jadi ga terlalu kere keliatannyah (padahal puasa tidak boleh ria).
tetapi walopun bagaimanapun begitupun, buka puasa bersama itu sungguh indah, nikmat, dan romantis. Mudah2an ga cepat berlalu ni bulan puasa..dan kita semua mendapatkan Lailatul Qodr (tampaknya aga sulit kalau keseringan buka puasa bersama :p )
*inilah peserta buka puasa ituh..
*dari kiri atas selvi, tomi, yeyen, frinda, uda prazos..tentunya foto saya tidak usah lah ada disitu..
*sebetulnya suami dan anaknya yeyen yang lucu itu ikut.. tapi potonya nanti saya posting terpisah ya yen..
* ada satu lagi yang ikut, tapi siapa ya.. saya lupa..
tapi inilupa bukan gara2 judulnya di atas lo.. saya hanya lupa, maklum manusia.
Akhirul kalam, saya ucapkan terimakasih banyak buat donatur (yang tidak mau disebutkan namanya disini) yang sudah membuat kita kenyang, senang dan riang..
Informasi mengenai makan apa, rasanya gimana , minumannya enak atau engga saya tidak laporkan.. maklum saya lagi puasa.. lebih baik saya mengabsen asmaul husna daripada mengabsen menu buka puasa. *mantep ga tuh si gua..:p *
Tuesday, August 31, 2010
itikap
Malam ini adalah malam pertama itikap di bulan suci Ramadhan 2010.
saya lupa kapan terahir saya melakukan itikap di mesjid di bulan ramadhan, saya bahkan lupa sebetulnya saya pernah itikap di bulan ramadhan atau tidak..
Setidaknya malam tadi saya begitu khusyu mendengarkan imam membaca surat-surat yang begitu panjang setelah Surat Alfatihah dibacakan ketika sholat berjamaah, (padahal) kalau saya tidak salah ingat istilah dikampung saya itu untuk surat yang dibacakan setelah surat alfatihah itu adalah surat pendek..
Ya sudahlah setidaknya Imam solat ini begitu indah mendedangkan surat-surat itu.. tapi entah baik atau engga untuk makmum seperti saya yang sangat sulit mencapai tingkatan khusyu yang suka tiba2 kepikiran urusan yang belum selesai, yaitu lagi kepingin beli seperangkat alat kendang lalu membangunkan tetangga untuk sahur dengan tepakan jaipong bajidor kahot, kepikiran urusan belum mencari baju lebaran, kepikiran urusan perang Indonesia - Malaysia kenapa ga lewat titian muhibah kaya dulu aja, urusan lagu ciptaan SBY belum juga masuk top hits masih kalah sama ST 12 padahal SBY bisa mengeluarkan KEPPRES yang mengatur urusan top hits, dan lain-lain dan lain-lain..
untungya saya tidak sempat memikirkan Cut tari lagi bawain Infotainment yang beritanya tentang perceraian Paramita Rusadi-Gunawan .. (gosip tahun berapa ya ini..),
untungnya lagi saya tidak memikirkan Tina Talisa itu dipanggilnya apa, Titin atau Tali.. untuuung saya sedang di bulan Ramadhan yang kata Bapak saya para syaiton diikat selama bulan ini - makanya tidak perlu takut untuk ke kamar mandi sendirian (yang ternyata dogma itu masih juga melekat dipikiran saya sampai sekarang).
setidaknya Hikmah itikap malam ini adalah saya hari ini datang kekantor sangat pagi walau dengan kantuk yang seperti habis menggali galian telkom lalu menutupnya lagi lalu menggalinya lagi untuk galian PLN lalu menutupnya lagi dan menggalinya lagi untuk galian PDAM..
dan setidaknya lagi saya mengartikan itikap tidak seperti saudara Panji (nama bukan sesungguhnya, sumpah! ), di sebuah percakapan dengan pa haji:
panji :' hendak kemana pa haji ? ko sepertinya buru2 ?
ajengan :' mau itikap atuh nji, kamu gakan itikap gituh ? ini kan bulan Romadhon..'
panji : ' ah saya nanti aja pa haji, bulan agustus , lebih besar lho ..'
ajengan : ' emangny ada apa bulan agustus ? ko bisa lebih besar dari itikap ? '
panji : ' kan kalo agustus suka ada dombakap '
(itik)
(domba)
-gambar2 diambil dari mbah google
saya lupa kapan terahir saya melakukan itikap di mesjid di bulan ramadhan, saya bahkan lupa sebetulnya saya pernah itikap di bulan ramadhan atau tidak..
Setidaknya malam tadi saya begitu khusyu mendengarkan imam membaca surat-surat yang begitu panjang setelah Surat Alfatihah dibacakan ketika sholat berjamaah, (padahal) kalau saya tidak salah ingat istilah dikampung saya itu untuk surat yang dibacakan setelah surat alfatihah itu adalah surat pendek..
Ya sudahlah setidaknya Imam solat ini begitu indah mendedangkan surat-surat itu.. tapi entah baik atau engga untuk makmum seperti saya yang sangat sulit mencapai tingkatan khusyu yang suka tiba2 kepikiran urusan yang belum selesai, yaitu lagi kepingin beli seperangkat alat kendang lalu membangunkan tetangga untuk sahur dengan tepakan jaipong bajidor kahot, kepikiran urusan belum mencari baju lebaran, kepikiran urusan perang Indonesia - Malaysia kenapa ga lewat titian muhibah kaya dulu aja, urusan lagu ciptaan SBY belum juga masuk top hits masih kalah sama ST 12 padahal SBY bisa mengeluarkan KEPPRES yang mengatur urusan top hits, dan lain-lain dan lain-lain..
untungya saya tidak sempat memikirkan Cut tari lagi bawain Infotainment yang beritanya tentang perceraian Paramita Rusadi-Gunawan .. (gosip tahun berapa ya ini..),
untungnya lagi saya tidak memikirkan Tina Talisa itu dipanggilnya apa, Titin atau Tali.. untuuung saya sedang di bulan Ramadhan yang kata Bapak saya para syaiton diikat selama bulan ini - makanya tidak perlu takut untuk ke kamar mandi sendirian (yang ternyata dogma itu masih juga melekat dipikiran saya sampai sekarang).
setidaknya Hikmah itikap malam ini adalah saya hari ini datang kekantor sangat pagi walau dengan kantuk yang seperti habis menggali galian telkom lalu menutupnya lagi lalu menggalinya lagi untuk galian PLN lalu menutupnya lagi dan menggalinya lagi untuk galian PDAM..
dan setidaknya lagi saya mengartikan itikap tidak seperti saudara Panji (nama bukan sesungguhnya, sumpah! ), di sebuah percakapan dengan pa haji:
panji :' hendak kemana pa haji ? ko sepertinya buru2 ?
ajengan :' mau itikap atuh nji, kamu gakan itikap gituh ? ini kan bulan Romadhon..'
panji : ' ah saya nanti aja pa haji, bulan agustus , lebih besar lho ..'
ajengan : ' emangny ada apa bulan agustus ? ko bisa lebih besar dari itikap ? '
panji : ' kan kalo agustus suka ada dombakap '
(itik)
(domba)
-gambar2 diambil dari mbah google
Monday, August 30, 2010
konser iwan Fals IKJ
Ini konser terahir bang iwan Road to campus..
Heu bener2 pinuh, cuaca ge ngaheureuyan .. mimitina cerah terus mendung, terus gerimis, mendung deui, ngagebret, terus raat deui..
bakating ku pinuh panggung ge kadang katempo kadang henteu apalagi pas hujan dimana urang nyobaan ngiuh (alesan utama jang melindungi kamera) ..
sedikit oleh2 gambar dari konser road to campus "keseimbangan" Iwan fals 27 Aug 2010
selera boleh bang Iwan, payung mah tetap berbie -->
- fals cilik, 20 tahun kedepan lagu bang iwan masih awet ni kayanya..
wahyu sang penyair
lirik 'opini" -->
- wakil rakyat, masih sesuai sama kondisi sekarang sepertinya lirik ini..
<- libur kecil kaum kusam ..
- ini ni biang kerok nya kaos2 ituh.. -->
- cowo atau cewwe ??
terahir..
dan ini lah membuat kamera saya ngaleos..
Heu bener2 pinuh, cuaca ge ngaheureuyan .. mimitina cerah terus mendung, terus gerimis, mendung deui, ngagebret, terus raat deui..
bakating ku pinuh panggung ge kadang katempo kadang henteu apalagi pas hujan dimana urang nyobaan ngiuh (alesan utama jang melindungi kamera) ..
sedikit oleh2 gambar dari konser road to campus "keseimbangan" Iwan fals 27 Aug 2010
selera boleh bang Iwan, payung mah tetap berbie -->
- fals cilik, 20 tahun kedepan lagu bang iwan masih awet ni kayanya..
wahyu sang penyair
lirik 'opini" -->
- wakil rakyat, masih sesuai sama kondisi sekarang sepertinya lirik ini..
<- libur kecil kaum kusam ..
- ini ni biang kerok nya kaos2 ituh.. -->
- cowo atau cewwe ??
terahir..
dan ini lah membuat kamera saya ngaleos..
Friday, August 27, 2010
panji alam
panji alam,
kenal dikantor dan menjadi teman sampe sekarang..
masih jomblo dan belum kepikiran buat menikah katanya..
dia baik hati dan mudah tersinggung,
hobinya nonton bioskop dan mengaku menggemari sinetron..
sebetulnya tidak ada guna menampilkan foto dia disini,
homo pun saya tidak..
tapi mudah2an rejeki, seperti halnya Shinta dan Jojo..
Thursday, August 26, 2010
Saya dan Opal
Opal,
selau hadir di setiap konser Iwan Fals yang pernah saya hadir, baik di stadion, di Leuwinanggung (rumah bang Iwan), bahkan Hard Rock,
Kalo bang Iwan adalah bintang panggung, kalo Opal adalah bintang penonton,
opal selalu ramah dan tersenyum pada siapapun,
Hidup Opal.. !
Hidup Iwan Fals..!
Subscribe to:
Posts (Atom)