Friday, October 29, 2010

Sariawan

Anda pernah diputuskan cinta sepihak ? kalau belum coba rasakan sariawan 3 saja. Walau sensasinya agak beda, tapi tersiksanya sama-sama tiada tara. Bibir ini bagai kena pecahan beling, lalu ditimpa ban mobil tanpa ampun. Lidah seperti diborgol kumpeni yang baru saja menangkap pejuang kemerdekaan, susah sekali berkutik. Jangan kan untuk mengeluarkan beberapa kalimat, untuk senyum saja kita harus berpura-pura tulus padahal keikhlasan belum tentu hadir menyertai. Sariawan memang merusak semua pesona yang dipersiapkan.

Apalagi jika kita hendak makan siang, harusnya menjadi berkah membawa tambahan energy sampai malam hari, untuk membayangkan makan siangnya saja rasanya begitu pahit, sepahit membayangkannya kumis bang Foke ditengah kemacetan pasar minggu-pancoran.

Berlebihan memang, tapi memang begitu adanya bang Foke.. dulu mendeklarasikan sebagai ahlinya Jakarta, tapi makin lama macet makin panjang, semakin kesini naek busway semakin tidak nyaman. Banjir juga tetap setia. Boro-boro bikin subway, yang ada Jakarta dibuat waterway. Jangan tanya urus gorong-gorong yang mampet di bawah tanah sana, mengurus gelandangan/pengamen yang yang jelas kasat mata di tiap perempatan saja tak mampu.

Maap jadi ga nyambung ya dari sariawan jadi ke foke.. Yah memang begitulah foke, antara kampanye dan realisasinya memang ga nyambung.

Kembali ke sariawan, obat manjur saya sih sebetulnya tidur cukup dan makan buah pepaya. Dalam 2-3 hari mulai berkurang sakitnya. Kalau foke obat manjur nya apa ya ? kalau buat saya 1 pepaya cukup, buat foke satu truk kayanya juga ga cukup kita lempar ke kumisnya sampe membuat dia sadar kalau dia ga mampu dan ga berhasil jadi gubernur Ibu Kota ini.

turunkan sariawan !

RGI. Budiutomo. 291010.

No comments: