Ramadhan telah usai, kegembiraan lebaran tak bisa saya tahan dan pendam. Jauh Lebih tidak bisa tahan dibandingkan dengan tidak bisa BAB selama 15 hari sekalipun, jauh lebih gembira dari menang dibanding ditangkapnya 26 politisi karena penyuapan pemilihan pejabat BI, apalagi jika dibandingkan dengan menang SDSB sekalipun.
Istimewanya lebaran buat saya memang tidak terkira, mulai dari Solat Id-berkeliling kampung atau didatangi tetangga di kampung untuk bermaap-mapan-sungkeman- pake baju baru- berkumpul dengan keluarga, indah semua. Entah kebetulan,karena saking gembiranya tak terkira ini, rasanya meminta maap di hari lebaran jadi lebih mudah dan ikhlas dibanding hari-hari biasa, mungkin semudah anggota DPR melakukan studi banding ke luar negeri.
Oleh karena itu degan sangat semangat dan penuh ikhlas saya hubungi orang-orang yang sering bersinggungan ataupun jarang dengan saya baik dalam sehari-hari bekerja, beraktivitas dan berkomunitas baik lewat telpon, kirim sms, BBM, YM, posting milis dll untuk meminta maap atas kesalahan-kekhilafan-ketidak sengajaan-kesengajaan kepada. Walau sedikit butuh birokrasi dan alat bantu teknologi rasanya meminta maap di hari lebaran sangatlah menyenangkan.
Beda halnya dengan meminta maap, saya rasakan memaapkan lebih susah dibanding meminta maap itu sendiri, jauh lebih berat juga dibanding meminta naik gaji atau minta tambahan diskon kepada principal, memaapkan jauh lebih sulit dibanding soal-soal UMPTN, dan terasa jadi lebih rumit dan birokratif seperti bikin SIM atau perpanjangan STNK. Berabenya lagi memaapkan harus kita sendiri yang melakukan tidak bisa pake calo, joki atau di-surat kuasa-kan.
Apa boleh buat, saya harus sekuat tenaga dan ikhlas dalam urusan memaapkan ini. Bahkan Jibril telah berdoa kepada Allah yang di-amin-kan oleh nabi Muhammad SAW untuk tidak mengampuni dosa Suami istri yang tidak saling memaapkan, Anak yang durhaka dan tidak meminta maap kepada orang tuanya, dan orang-orang yang tidak saling bermaapan dan menjaga silaturahmi. Andaikan saya hidup di jaman Nabi dan diberi kesempatan memberikan usul untuk tambahan doa malaikat Jibril, saya akan mengusulkan agar Allah SWT tidak memaapkan :
1.Orang yang korupsi BLBI, Century, Pertamina, PLN, Kimia Farma, penggelap pajak, dan lain-lainnya yang berhubungan dengan hidup orang banyak , serta aparat dan presiden yang membiarkan kasusnya berlarut-larut. kalaupun dimaapkan sebelumnya saya ingin mengarak dulu keliling kota tanpa busana.
2.Markus di kepolisian-kehakiman-kejaksaan, makelar tender di partai politik- DPR-walikota-gubernur- rumah sakit –dinas kesehatan dll yang jauh lebih menyakitkan hati saya dibanding kegagalan Roberto Baggio dalam mengeksekui penalty di final piala dunia 1994.
3.Ketua umum PSSI, yang susah sekali turun dari jabatanya padahal PSSI tidak pernah membawa gelar juara dan banyak sekali alesan pembenarannya.
Ya Allah semoga saya diberikan kekutan agar mudah memaapkan dan menjadi orang yang bersyukur atas segala sesuatu..
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Minal Aidin Wal faidzin..
3 comments:
Huahahahaha
Tetep ya kimia farma mah di bawa2.. Meh ka pilem tuh,,
Perasaan intergastra mah gampang ngasih discount.. Yang susah teh kimia farma bayarnya poadahal harga udah murah pisan..
Blg atuh k DPR jangan studi banding,, mending jalan2 aja.. Jadi g ada yg protes... "Bilang studi banding padahal jalan2, blg jalan2 padahal emang jalan2..... Hehehehe"
Piss ah...
Meut nu pang geulisna
Huahahahaha
Tetep ya kimia farma mah di bawa2.. Meh ka pilem tuh,,
Perasaan intergastra mah gampang ngasih discount.. Yang susah teh kimia farma bayarnya poadahal harga udah murah pisan..
Blg atuh k DPR jangan studi banding,, mending jalan2 aja.. Jadi g ada yg protes... "Bilang studi banding padahal jalan2, blg jalan2 padahal emang jalan2..... Hehehehe"
Piss ah...
Meut nu pang geulisna
yg pelukannya kok ga diceritain?? :)))
Post a Comment