Singkat cerita Pa Aat berdebat dengan wasit Filipina tersebut..
Akhirnya di ambil sebuah keputusan bahwa pengundian menggunakan cara
" The bean bean long who is long that is cat"
diterjemahkan pa Aat :
" Cang kacang panjang nu panjang ucing! "
Pengundian pun dilakukan dan Persib mendapat giliran terakhir..
Sebagai pengingat, bahwa pertandingan yang dilangsungkan adalah bukan sepakbola tetapi
adu kawanen..sedangkan pertandingan sepakbola akan dilangsungkan esok harinya.
Giliran pertama adalah Napoli..
Ceuk pelatih Napoli..
"Jang ! (memanggil Alesandro Janguardo)
Cikan maneh lulumpatan lumpat ka tribun VIP, terus luncat bebas ka lapang tanpa make pelindung nanaon, sanggeus kitu tuluy cokot tongkat nu di hakim garis tuluy gebugan hakim garisna! wani maneh Jang ????"(terjemahan ti bahasa itali)
Ceuk si Janguardo: "aing wani pak !!!" (dina bahasa itali oge)
"Laksanakan", ceuk pelatih Napoli teh..
Tidak kungsi lila, tuluy si Jangurdo lumpat sakalumpat lampet ka tribun VIP, lalu menjatuhkan diri ke tengah lapangan. Dan..gedebut! sebelum melanjutkan perintah selanjutnya pemain tersebut tewas di tengah lapang....
Dengan bangga, pelatih Napoli menghampirinya dan berkata kepada seluruh khalayak..
"Apapun alasannya, Napoli adalah tim terbaik dan pemainnya adalah pemain yang paling berani se dunia, dan ini buktinya.." (sambil menunjuk si Janguardo yang sudah ngalempreh tak bernyawa)
Seluruh penonton bertepuk tangan...
Giliran kedua adalah Liverpool!
pelatih : "Mon, cikan maneh ngadeukeutan gawang tuluy dagor-dagorkeun sirah nepi runtuh gawangna, tuluy lumpat ka tribun vip, tuluy gebug kang Dada Rosada (dengan resiko diteunggeulan bobotoh)", " wani maneh?"
pemain : "aing wani pak!!"
Dengan penuh keyakinan pemain liverpool tersebut mendekati gawang, lalu mendagor-dagorkan kepalanya ke gawang. dan..gawang pun runtuh.. Penonton bersorak!!!
Setelah beberapa saat, dengan bersimbah darah pemain tersebut lari ke tribun VIP hendak menghampiri untuk memukuli Kang Dada Rosada, sesuai perintah pelatihnya. Sekali lagi tiada lain agar dinobatkan sebagai pemain paling bernai sedunia.
Namun, belum sampai 10 meter mendekat jarak dengan kang Dada, para bobotoh menghadang lalu mengeroyokinya..(maklum kecintaan bobotoh kepada kang Dada sedang memuncak karena Persib eleh wae). atuhhhh teu kungsi lila pemain tersebut juga senasib dengan si Alesandro Janguardo.
Di tengah lapang, pelatih liverpool pun berteriak..
"Keberanian dia telah melebihi apa yang pernah dilakukan oleh Pangeran Charles atau Rambo sekalipun. Dan pemain kami adalah layak sebagai pemain yang paling berani sedunia...."
dan penonton pun bergemuruh tanda setuju...
Giliran terakhir adalah PERSIB,
pa Aat : " Din.." (memanggil Didin Suryadin), " cikan maneh naek kanu helikopter, tuluy ngajleng ka tengah lapang, geus kitu naek ka tribun VIP tuluy luncat ka tengah lapang deui, tuluy ajak gelut bobotoh hiji-hiji, tuluy mun geus beres ke dagoan perintah bapa selanjutnta.."
Pa aat keneh, : "wani maneh Din?"
Didin Suryadin : "Naa ari bapa..teu mikir kitu? hayang didin jadi maot?cing atuh pak! ari marentah teh tong sangeunah beutueng kitu..menejer macam apa dirimu? teu hayang aing mah pak..!"
pa Aat ngahuleng sambil gogodeg..
tuluy orasi di tengah lapang..
" kasaksian ku sakabeh nu aya di stadion ieu..euwueh pemaen dunia manapun termasuk Napoli jeung Liverpool sekalipun nu wani ngalawan ka menejer/pelatihna siga si Didin ieu..dan pemain persib layak sebagai pemain pangwanina sadunia.."
tuluy penonton surak..teuing atoh teuing rungsing karena haus gelas dari PERSIB.
ber abad abad kemudian, Suwita Patha dipecat lantaran dianggap ngalakukeun "pemberontakan" terhadap manajemen.
Dan Persib pun di latih ku pelatih asing (deui..)
Pemain Persib pun sigana terancam bakal kehilangan gelar pemain pangwanina sadunia.
Hidup persib! hidup Arcan urie..!
Monday, January 30, 2006
Saturday, January 28, 2006
Arcan Iurii, acan-acan geus nyuri nyuri..
Tongkat kepelatihan Pesrib Bandung sekarang sejak Kamis (26 Januari 2006) lalu sudah berpindah tangan dari Risnandar ke tangan Arcan Iurii, pelatiha asing asal Moldova yang sebelumnya menangani Persija.
Dalam liputan terbaru (28 Januari 2006) versi harian Pikiran Rakyat, kabarnya Arcan Iurii sudah mampu mencuri perhatian dengan menerapkan konsep etos kerja, disipin dan egalitarian. Si pelatih datang paling pertama di bis yang akan mengangkut pemain ke lapangan, sementara para pemain masih berleha-leha di kamar. Latihan pun tetap dilakukan walau gerimis, dan ia juga menolak mengenakan topi saat berhujanan latihan. "Pemain juga latihan tidak menggunakan topi, saya harus sama", ujarnya. Etos kerja keras tampak dari kesungguhannya menonton video pertandingan Persib sampai jam 03.00 padahal beliau baru tiba dari Frankfurt pukul 22.00 malam itu juga. Sungguh teladan yang mengagumkan!!
Banyak yang menjadi pertanyaan latihan. Pertama, kenapa harus menghadirkan pelatih asing terlebih dahulu agar pemain Persib bisa disiplin? Apa pelatih lokal tidak cukup punya wibawa?
Apa karena pelatih sebelumnya juga kurang disiplin? Ato emang sudah "bakat"nya orang Indo gak akan pernah bisa disiplin dan tak punya etos kerja?
Dalam liputan terbaru (28 Januari 2006) versi harian Pikiran Rakyat, kabarnya Arcan Iurii sudah mampu mencuri perhatian dengan menerapkan konsep etos kerja, disipin dan egalitarian. Si pelatih datang paling pertama di bis yang akan mengangkut pemain ke lapangan, sementara para pemain masih berleha-leha di kamar. Latihan pun tetap dilakukan walau gerimis, dan ia juga menolak mengenakan topi saat berhujanan latihan. "Pemain juga latihan tidak menggunakan topi, saya harus sama", ujarnya. Etos kerja keras tampak dari kesungguhannya menonton video pertandingan Persib sampai jam 03.00 padahal beliau baru tiba dari Frankfurt pukul 22.00 malam itu juga. Sungguh teladan yang mengagumkan!!
Banyak yang menjadi pertanyaan latihan. Pertama, kenapa harus menghadirkan pelatih asing terlebih dahulu agar pemain Persib bisa disiplin? Apa pelatih lokal tidak cukup punya wibawa?
Apa karena pelatih sebelumnya juga kurang disiplin? Ato emang sudah "bakat"nya orang Indo gak akan pernah bisa disiplin dan tak punya etos kerja?
Menurut anda?
Wallahualam bishawab
Monday, January 09, 2006
kedigjayaan PERSIB...3
Kacaritakeun..
Manajer Liverpool & Napoli sudah sampai ke Bandung tepatnya di stadion Silihganti. Semua perlengkapan untuk melangsungkan pertandingan PERSIB Vs Penantang sudah dipersiapkan seperti kostum, wasit, sound system, tenda, degung, kacapi suling, dan ronggeng (abdi ge teu ngartos ieu teh naha bade mengbal atawa bade ketuk tilu-an.)
Yang membuat semakin aneh, pertandingan ini langsung melibatkan 3 tim sekaligus..
Semua pemain inti, pemain cadangan, tukang pijat, p3k, wasit, hakim garis, wasit cadangan semua masuk lapangan,
Tiga tim langsung masuk lapangan mungkin baru pertama kali terjadi di Bandung (tepatnya di stadion silihganti ini) atau bahkan di Indonesia. Apalagi di dunia, karena mungkin keaehan – keanehan di bidang sepakbola hanya dapat terjadi di sepakbola Indodesia. Jadi jika terjadi keanehan di Indonesia dapat sangat mungkin merupakan keanehan yang sangat aneh di dunia. Dan ini terjadi di Stadion Silihganti.
Si pengadil lapangan, masuk lapangan tidak hanya membawa satu bola, seperti wasit biasanya, tapi sekarung. Tidak hanya bola sepak yangdibawanya tetapi juga bola basket, bola takrau, tennis, golf, baseball, dan softball. Hanya saja tidak terlihat adanya bola pingpong atau shuttlekock (itu pun jika jenis ini dikategorikan dalam jenis bola).
Hakim garis yang selayaknya hanya membawa satu tongkat kecil berikatkan bendera, kali ini tidak. Mereka membawa tongkat pramuka berukuran 5 meter, berdiameter 10 cm. Lengkap dengan bendera tengkorak.
Tim dan ofisial berada mengelilingi lingkaran tengah lapangan, semua berpakaian lengkap.
Setelah tepat berada di titik putih tengah lapangan. Wasit memanggil ketiga manajer tim dan dalam seketika ketiga manajer tim berkumpul di garis tengah, termasuk tentu saja Mr. Aat.
Sebagai tuan rumah Pa Aat, diberikan kesempatan untuk memilih metoda undian.
Terjadi percakapan antara wasit yang di undang dari Filipina itu dengan Pa Aat dalam bahasa Inggris :
“Gud nait mister..” wasit menyapa,
“yes! Gud nait tu!, ayem pain, haw du yu du!”, pa aat agresip..
bersambung ..
Manajer Liverpool & Napoli sudah sampai ke Bandung tepatnya di stadion Silihganti. Semua perlengkapan untuk melangsungkan pertandingan PERSIB Vs Penantang sudah dipersiapkan seperti kostum, wasit, sound system, tenda, degung, kacapi suling, dan ronggeng (abdi ge teu ngartos ieu teh naha bade mengbal atawa bade ketuk tilu-an.)
Yang membuat semakin aneh, pertandingan ini langsung melibatkan 3 tim sekaligus..
Semua pemain inti, pemain cadangan, tukang pijat, p3k, wasit, hakim garis, wasit cadangan semua masuk lapangan,
Tiga tim langsung masuk lapangan mungkin baru pertama kali terjadi di Bandung (tepatnya di stadion silihganti ini) atau bahkan di Indonesia. Apalagi di dunia, karena mungkin keaehan – keanehan di bidang sepakbola hanya dapat terjadi di sepakbola Indodesia. Jadi jika terjadi keanehan di Indonesia dapat sangat mungkin merupakan keanehan yang sangat aneh di dunia. Dan ini terjadi di Stadion Silihganti.
Si pengadil lapangan, masuk lapangan tidak hanya membawa satu bola, seperti wasit biasanya, tapi sekarung. Tidak hanya bola sepak yangdibawanya tetapi juga bola basket, bola takrau, tennis, golf, baseball, dan softball. Hanya saja tidak terlihat adanya bola pingpong atau shuttlekock (itu pun jika jenis ini dikategorikan dalam jenis bola).
Hakim garis yang selayaknya hanya membawa satu tongkat kecil berikatkan bendera, kali ini tidak. Mereka membawa tongkat pramuka berukuran 5 meter, berdiameter 10 cm. Lengkap dengan bendera tengkorak.
Tim dan ofisial berada mengelilingi lingkaran tengah lapangan, semua berpakaian lengkap.
Setelah tepat berada di titik putih tengah lapangan. Wasit memanggil ketiga manajer tim dan dalam seketika ketiga manajer tim berkumpul di garis tengah, termasuk tentu saja Mr. Aat.
Sebagai tuan rumah Pa Aat, diberikan kesempatan untuk memilih metoda undian.
Terjadi percakapan antara wasit yang di undang dari Filipina itu dengan Pa Aat dalam bahasa Inggris :
“Gud nait mister..” wasit menyapa,
“yes! Gud nait tu!, ayem pain, haw du yu du!”, pa aat agresip..
bersambung ..
Kedigjayaan PERSIB...2
Tah Manajer PERSIB etateh, pa Aat biasa dipanggil, mempunyai istri bernama Mila Karmila. Dari perkawinannya itu mereka dikaruniai 4 anak perempuan, mereka itu adalah :
Uut Utami
Iin Rasiin
Mumun Muinah
Paramita Mulyadi
Banyak memang yang bertanya-tanya kenapa nama anak terakhirnya tidak berfrase seperti tolong menolong. Banyak spekulasi mengenai hal tersebut, yang paling giat menguak kepastiannya adalah tentu saja para kuli tinta infotainment. Spekulasi pertama menyebutkan bahwa pa Aat saat itu mengidolakan pemain PERSIB, Yadi Mulyadi, sedangkan Paramita adalah artis idola istrinya. Alhasil anak terakhir Pa Aat itu menjadi korban lahirnya demokrasi di rumah pa Aat, bahkan mungkin di Jawa Barat.
Spekulasi lainnya menyatakan bahwa sebetulnya nama putri bungsunya itu adalah Mita paramita, tapi anak bungsunya itu mengalami kecelekaan alamiah dan mendapat gelar social MBA, yang mau ga mau harus dinikahkan dengan pria yang menghamilinya yang bernama Mumul Mulyadi.
Spekulasi terakhir adalah kabar yang didapat dari kelurahaan Cirateun, bahwa Neng Paramita mengubah namanya sendiri seperti halnya D.N Aidit dulu, dengan cara menyuap lurah Maman Suryaman.
Namun sampai sekarang spekulasi-spekulasi tersebut tidak jelas burungnya.
Kembali ke masalah PERSIB…
Fakta pertama yang dapat dipertanggungjawabkan adalah bahwa nama yang tertera pada akte lahir PERSIB adalah bukan Peper Persib atau Osib Persib atau Iib Persib, walau persib nyata-nyata terlahir dan dibesarkan di Bandung, bukan di Belanda, pan teu lucu : PERSIB (=perserikatan Sepak bola Indonesia-Belanda), bukan pula di Brazil (=perserikatan Sepak bola Indonesia-Brazil).
Padahal sebetulnya PERSIB dapat mengganti lembaga PSSI sebagai lembaga sepak bola nasional : PERSIB (=Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Bel !). Lebih sarkasme lagi : (=Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia BLOG!!), mungkin kalow Persatuan sepak bola Indonesia Burahol lebih okeh lagi da!
PERSIB tetap PERSIB kebanggan warga Jawa Barat, kebanggan nasional yang terkenal ke pelosok dunia karena keberanian pemainnya di masa-masa dulu.
nyambung....
Uut Utami
Iin Rasiin
Mumun Muinah
Paramita Mulyadi
Banyak memang yang bertanya-tanya kenapa nama anak terakhirnya tidak berfrase seperti tolong menolong. Banyak spekulasi mengenai hal tersebut, yang paling giat menguak kepastiannya adalah tentu saja para kuli tinta infotainment. Spekulasi pertama menyebutkan bahwa pa Aat saat itu mengidolakan pemain PERSIB, Yadi Mulyadi, sedangkan Paramita adalah artis idola istrinya. Alhasil anak terakhir Pa Aat itu menjadi korban lahirnya demokrasi di rumah pa Aat, bahkan mungkin di Jawa Barat.
Spekulasi lainnya menyatakan bahwa sebetulnya nama putri bungsunya itu adalah Mita paramita, tapi anak bungsunya itu mengalami kecelekaan alamiah dan mendapat gelar social MBA, yang mau ga mau harus dinikahkan dengan pria yang menghamilinya yang bernama Mumul Mulyadi.
Spekulasi terakhir adalah kabar yang didapat dari kelurahaan Cirateun, bahwa Neng Paramita mengubah namanya sendiri seperti halnya D.N Aidit dulu, dengan cara menyuap lurah Maman Suryaman.
Namun sampai sekarang spekulasi-spekulasi tersebut tidak jelas burungnya.
Kembali ke masalah PERSIB…
Fakta pertama yang dapat dipertanggungjawabkan adalah bahwa nama yang tertera pada akte lahir PERSIB adalah bukan Peper Persib atau Osib Persib atau Iib Persib, walau persib nyata-nyata terlahir dan dibesarkan di Bandung, bukan di Belanda, pan teu lucu : PERSIB (=perserikatan Sepak bola Indonesia-Belanda), bukan pula di Brazil (=perserikatan Sepak bola Indonesia-Brazil).
Padahal sebetulnya PERSIB dapat mengganti lembaga PSSI sebagai lembaga sepak bola nasional : PERSIB (=Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Bel !). Lebih sarkasme lagi : (=Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia BLOG!!), mungkin kalow Persatuan sepak bola Indonesia Burahol lebih okeh lagi da!
PERSIB tetap PERSIB kebanggan warga Jawa Barat, kebanggan nasional yang terkenal ke pelosok dunia karena keberanian pemainnya di masa-masa dulu.
nyambung....
Saturday, January 07, 2006
kedigjayaan PERSIB..1
Dahulu kala ini mah, meureun ketika jaman tai kotok dilebuan, atau basa jaman sangkuriang masih ABG...
Ceuk beja ti jurig.. ceunah yen yang namannya kesebelasan PERSIB pernah menjadi kesebelasan yang disegani dan ditakuti di seantero jagat pelaku sepakbola.
Menjadi cukup beralasan jika memang karena ukurannya ternyata adalah bukan hitungan berpa kali pernah menjuarai liga indonesia, atau berapa kali pernah menjuarai piala champion asia atau berapa kali melesakkan bola ke gawang AC Milan hingga bisa membantai hingga 8-0 dalam sebuah pertandingan persahabatan.
Bukan juga ukuran volume tidal paru-paru para pemainnya, yang saat itu hanya mencapai angka 44 padahal rata-rata pemain internasional itu dia atas angka 55.
ternyata salah satu yang menjadi faktornya ukurannya adalah tingkat keberanian para pemain nya. Keberanian pemain persib terkenal hingga ranah inggris dan italia.
Sampai-sampai raja Inggris mengutus klub liverpool, yang saat itu menjadi yang terbaik di inggris, untuk menjajal persib dalam rangka pembuktian kabar jurig itu. Italia mengutus klub Napoli, yang sekarang mungkin bernasib sama seperti PERSIb di Indonesia, juara henteu.. elehan tos puguh.
Singkatnya, liverpool dan Napoli datang ke Bandung, tentunya lengkap dengan pemain-pemain terbaiknya siga frank suryfrank, jhon jonatan, michael warmichael, nio antonio, ando alesandro dan nono adriano. Entah kebetulan atau tidak nama mereka juga berfrase tolong menolong, seperti nama orang sunda jaman dahulu : dada rosada, tata walikota, Leg teu baleg, atau didi suryadi, wawan karyawan, asep suryasep, dll. Termasuk manajer persib waktu itu, yang bernama Aat Suriat Sumadiraat warsaat A.S. Setelah ditilik-tilik gening A.S teh singkatan dari Aat Syariat..
bersambung heula we ah..
hoyong "pup" suryapup heula
Ceuk beja ti jurig.. ceunah yen yang namannya kesebelasan PERSIB pernah menjadi kesebelasan yang disegani dan ditakuti di seantero jagat pelaku sepakbola.
Menjadi cukup beralasan jika memang karena ukurannya ternyata adalah bukan hitungan berpa kali pernah menjuarai liga indonesia, atau berapa kali pernah menjuarai piala champion asia atau berapa kali melesakkan bola ke gawang AC Milan hingga bisa membantai hingga 8-0 dalam sebuah pertandingan persahabatan.
Bukan juga ukuran volume tidal paru-paru para pemainnya, yang saat itu hanya mencapai angka 44 padahal rata-rata pemain internasional itu dia atas angka 55.
ternyata salah satu yang menjadi faktornya ukurannya adalah tingkat keberanian para pemain nya. Keberanian pemain persib terkenal hingga ranah inggris dan italia.
Sampai-sampai raja Inggris mengutus klub liverpool, yang saat itu menjadi yang terbaik di inggris, untuk menjajal persib dalam rangka pembuktian kabar jurig itu. Italia mengutus klub Napoli, yang sekarang mungkin bernasib sama seperti PERSIb di Indonesia, juara henteu.. elehan tos puguh.
Singkatnya, liverpool dan Napoli datang ke Bandung, tentunya lengkap dengan pemain-pemain terbaiknya siga frank suryfrank, jhon jonatan, michael warmichael, nio antonio, ando alesandro dan nono adriano. Entah kebetulan atau tidak nama mereka juga berfrase tolong menolong, seperti nama orang sunda jaman dahulu : dada rosada, tata walikota, Leg teu baleg, atau didi suryadi, wawan karyawan, asep suryasep, dll. Termasuk manajer persib waktu itu, yang bernama Aat Suriat Sumadiraat warsaat A.S. Setelah ditilik-tilik gening A.S teh singkatan dari Aat Syariat..
bersambung heula we ah..
hoyong "pup" suryapup heula
Friday, January 06, 2006
titik koma....
ini bukan puisi!
titik koma hanyalah kentut,
kehadirannya tak pernah dimengerti apalagi dinanti-nanti.
sejak&hingga kapan, tak pernah ada yang mengenalinya.
untuk-oleh-dan dari apa, serangga hingga SBY tak peduli.
titik koma adalah banci antara titik dan koma.
Tapi banci pun butuh eksistensi, harga diri serta ekspresi birahi
ini bukan puisi
titik koma akan tetap ada !
di rumah manusia bahkan di Istana negara
Tapi mereka juga butuh eksistensi, harga diri serta ekspresi birahi.
ini bukan puisi..
tapi kentut banci di istana negara
hanyalah titik koma
titik koma hanyalah kentut,
kehadirannya tak pernah dimengerti apalagi dinanti-nanti.
sejak&hingga kapan, tak pernah ada yang mengenalinya.
untuk-oleh-dan dari apa, serangga hingga SBY tak peduli.
titik koma adalah banci antara titik dan koma.
Tapi banci pun butuh eksistensi, harga diri serta ekspresi birahi
ini bukan puisi
titik koma akan tetap ada !
di rumah manusia bahkan di Istana negara
Tapi mereka juga butuh eksistensi, harga diri serta ekspresi birahi.
ini bukan puisi..
tapi kentut banci di istana negara
hanyalah titik koma
Subscribe to:
Posts (Atom)