Friday, August 09, 2024

Saya dan Kisruh Pocari Run 2024

Kawan,
Pocari run 2024 sudah 2 minggu berlalu.
Tapi rasanya nya ada hal-hal mengganjal yang jika tidak disampaikan khawatir jadi benih-benih usus buntu. Ada urusan yang belum selesai dengan event ini untuk dikomentari sebagai evaluasi pasca event.
Setidaknya evaluasi pasca even ini bisa jadi bahan obrolan kurang penting para pegiat lari. Karena sesungguhnya obrolan kurang penting di antara para pelari itu sangat berguna untuk mengalihkan basa basi racun dunia seperti : "dah daftar race apa lagi ?", "berapa target finish?", "lagi ada diskon sepatu lo !".
Evaluasi pasca event juga diperlukan untuk bahan diskusi bersama pasangan di rumah untuk mengalihkan riak-riak prahara rumah tangga seperti "race terooos..!", "paket lageee..", dan "ini janjian lari sama siapaaaa ?"
Tulisan ini ditujukan untuk 4 pihak utama yang mebuat gelaran Pocari 2024 ini dapat terus membaik dan menjadi yang terbaik. Yaitu kepada (i) Para Pelari, (ii) Masyarakat Bandung (iii) Penyelenggara, , dan terakhir Yth (iv) Mentri Pariwisata dan Kebudayaan.
(i) UNTUK PALA PELARI
Izinkan saya terlebih dahulu memetakan dan menyapa jenis-jenis golongan pelari yang hadir di event running pocari 2024 ini dan biasanya tersebar mewakili seluruh pelari dari segala penjuru mata angin :
1. Golongan pura-pura lemah tapi penuh dusta
Ini kelompok penipu kelas teri bongsor, pembohong kelas kucing garong dan berbahaya seperti pernyataan tengik "Aku kaya gini cuman sama kamu doang dek..!". Ini golongan yang layak diajak berantem sama Khabib Nurmagomedov.
Ini kelompok yang mengaku jarang latihan, ngaku ga punya training plan, bilangnya lari cuman gantiin teman yang berhalangan hadir, ngaku ga punya target waktu, ngakunya lari untuk senang-senang aja. Padahal persiapan nya sudah kaya mau ujian masuk ABRI, ikut bimbingan belajar sama coach khusus. Pas di race lari ngacir kencang kaya tupai kebelet birahi.
Pokoknya penuh dusta dan tipu daya.
2. Golongan gatau diri dan menantang maut
Golongan ini berlari di luar kemampuannya. Golongan yang membuat tim medis sibuk memenuhi jobdesnya. Sahabat baik salonpas spray dan sopir ambulans. Ga punya training plan, fakir latihan, miskin strength training, irit jam tidur tapi tiba-tiba pengen race Full Marathon.
Golongan yang punya target Half Marathon pace nya Robi siantury tapi latihan nya training vokal spt Roni Siantury. Ini golongan pelari yang membuat malaikat pencabut nyawa siap siaga menjalankan tugasnya. Dia pikir lari FM semudah tipu muslihat kepada pasangan "Ini beli sepatu mumpung lagi diskon aja ko Ayang"
Inilah golongan yang biasanya beresiko punya catatan jumlah cedera yang lebih banyak daripada catatan amalan puasa senen kemisnya.
3. Golongan Ambi dan tidak berbudi pekerti
Golongan ketiga ini yang jika posting foto di sosmed, terdapat simbol jam tangan mahal lalu ada statistiknya : Morning Running 21.1 Km, pace 5:00, HR 135. Terus dikasih caption : "Lari tipis-tipis" atau "Bukan Personal Best yang penting happy". Golongan ini yang membuat golongan kedua tadi semakin tidak tahu daratan.
Golongan yang sebetulnya diharapkan temen - temennya jadi cemilan ikan piranha kalo abis flexing catatan lari. Golongan yang jika nongkrong di cafe pesennya air mineral, yang kalau diajak maen malem izin pulang duluan terus bilang "besok ada PR longrun".
Golongan inilah yang butuh pertolongan taubat, karena mereka lupa bahwa silaturahmi lah yang akan mempermudah masuk sorga bukan ngerjain PR dari personal coach.
4. Golongan Pelari Penggerak Ekonomi
Golongan pelari ini yang paling berbakti kepada perputaran roda ekonomi bangsa, tetapi beresiko memicu konflik pisah ranjang dalam rumah tangga. Semua dibeli. Kolektor nomor wahid alat dan bahan kebutuhan lari lainnya (yang ga butuh-butuh amat).
Jam sport mahal seri terbaru, sepatu kelas pelari olimpiade, HR chest, power meter, earphone merek buah2an, semua dikoleksi.
Tidak lupa jersey, celana, compression, headband, armband, baselayer, kaos kaki, race belt, visor, pokonya atas bawah luar dalam bisa matching semua, bisa berganti warna sesuai suasana hati dan tema hari-hari besar nasional.
Golongan ini sekaligus sebagai duta fashion para runner kepada khalayak luas bahwa fashion lari sekarang sudah berkembang dari sekedar celana training, kaos oblong dan sepatu kelinci.
5. Golongan Perfeksionis
Empat golongan di atas dipastikan tergabung bersatu padu dalam satu golongan ini, yaitu golongan pelari yang berharap event lari sesempurna olimpiade : Jalanan steril, waterstation banyak, refreshment enak, cheering point meriah, medali baja istimewa, bayar murah, udara dingin serta pulang-pulang makin disayang mertua. Saya termasuk dalam jajaran jamaahnya. Sayangnya, kita belum mendapatkan kombinasi istimewa tersebut di race pocari 2024 ini. Tidak mengapa. Tidak semua cinta dan harapan memang harus berbalas.
Kawan, dari golongan pelari manapun kalian, ucapan pujian layak diacungkan setinggi-tinggi nya dalam menyelesaikan event lari kombinasi halang rintang ini seperti (i) lari di kegelapan sepanjang supratman selepas start, (ii) lompat galah menghindari jalan bolong & tambalan jalan yang tak rata, (iii) pindah jalur ke trotoar, (iv) tatap-tatapan penuh amarah sama aa aa motor yang kesal jalan nya disetop (vi) ujian rasa ikhlas dalam festival klakson & knalpot berisik di setiap perempatan dan (vii) Pura-pura bahagia di depan fotografer walau sisa nafas tinggal sejengkal tangan balita.
Akhirnya semua patut disyukuri, semuanya aman terkendali. Di akhir acara pun tidak ada kabar menyedihkan dari para pelari seperti korban kolaps, tertabrak kendaraan, dibawa ke IGD RS, atau dighosting ayang. Semuanya utuh dan selamat.
**
Tapi keluhan-keluhan miring tetap saja ramai. Dari beberapa keluhan major yang ada, sepertinya yang menempati urutan tertingginya adalah semakin “tidak steril” nya jalan untuk berlari. Apalagi kalau dibandingkan dengan saat dimulainya Pocari Run 2017 di Bandung. Jalanan sebesar itu-itu saja, ruang untuk pelari semakin sempit, kendaraan warga semakin bertambah, jumlah pelari semakin banyak, istri semakin bertambah tua. Lengkap sudah lah penderitaan para pelari.
Memang berharap jalanan steril di event lari Bandung, bagai berharap Onky Aleksender balikan Pramitha Rusadi. Mungkin tapi muskil.
Bagaimana tidak, tidak ada alternatif transportasi lain di Bandung untuk masyarakat yang tetap butuh mobilitas di hari event. Toko klontong, pom bensin, supermarket, rumah makan, pasar tradisional, apotek tetap harus buka, roda ekonomi harus tetap berputar.
Coba bayangkan jika di Rumah sakit ada sebuah pengumuman : “Kepada seluruh pasien ICU, dalam keadaan koma atau sadar, harap mengganti infus nya sendiri-sendiri, karena para tenaga medis tidak bisa hadir di RS sesuai jadwal demi jalanan steril untuk event lari”. Tidak mungkin juga di apotek bikin pengumuman “Apotek sementara tutup, para pegawai tak bisa datang karena jalanan ditutup. Bagi pasien yang yang mau beli obat gatal-gatal, harap gosok pake bawang merah saja dulu”
Sehingga mengharapkan jalanan steril dengan rute lari Pocari Run 2024, tanpa ada alternatif transportasi di Bandung adalah harapan yang kejam.
Artinya jika tetap mengaharapkan jalanan steril di Pocari Run Bandugn dengan rute yang ada, hanya ada 2 pilihan untuk menyelesaikan permasalahannya, yaitu : (i) Bangun transportasi publik yang mumpuni. Jikalau hal itu tidak bisa terpenuhi, maka masuk ke pilihan kedua (ii) bekali masyarakat setempat dengan kemampuan ilmu katuragan bisa menghilang. Jika kedua hal itu tidak bisa dilakukan, maka satu-satu nya cara adalah (iii) menurunkan ekspektasi.
Anggaplah Pocari Run 2024 adalah hajatnya kota Bandung. Hari besar kota yang mesti dirayakan bersama dengan penuh bahagia dan sukacita. Hari dimana kita bertemu darat dengan kawan-kawan yang selama ini hanya bertegur sapa dan kasih like di media sosial. Ingat ya, anda terutama golongan pelari nomer 3, tidak akan terkena kaligata atau terserang malaria jika tidak mendapatkan Personal Best di event ini. Sehingga anda pun wahai golongan pelari kesatu, tidak perlu menutupi dusta-dusta anda karena tidak memungkinkan untuk anda kebut-kebutan sepanjang jalan. Lalu nanti kita berharap semakin lama pelari ke golongan kedua akan semakin berkurang dan tentu akan lebih meringankan tugas para tenaga medis dan petugas disdukcapil.
Yang perlu disyukuri sebagai keberkahan mutlak Pocari Run di Bandung adalah tentang cuaca. Bayangkan, lari pagi di Bandung mulai jam 05.00 (FM) jam 05.30 (HM) jam 06.00 (10K), cuacanya itu seperti tatapan istri yang baru ditransfer uang rapelan 3 bulan. SEJUK dan MENYEGARKAN !
Sehingga dengan demikian, acara Pocari Run 2024 ini kalaupun tidak akan menghasilkan pelari-pelari dan rekor-rekor yang hebat karena berbagai keterbatasan jalan, setidak nya bisa menghasilkan pribadi-pribadi pelari yang pandai untuk bersyukur dan lihai dalam bersabar. Toh malaikat penjaga kubur juga tidak akan mengubah pertanyaan menjadi “Man rabbuka, berapa Personal best FM anda ?”
*Bersambung*
tulisan Untuk (ii) Masyarakat Bandung (iii) Penyelenggara, dan terakhir Yth (iv) Mentri Pariwisata dan Kebudayaan bersambung pada bab berikutnya
**
RGI - IG @sukria21

2 comments:

Anonymous said...

Ahhahahahahahahahah lupus, bobo, national geography lewat

Ibu-ibu pendiam said...

Terima kasih sudah sharing. Ijal surijal pemuda Ledeng. Alhamdulillah membaca ini awalnya pengen bacok jadi pengen nusuk. Mayan kan berkurang damagenya. Tak sabar menunggu bagian 2. Kalimat paling disuka: turunkan ekspektasi. Karena ekspektasi hanya membuat hasrat bacok meningkat. Selain Onky dan Paramita tak mungkin bersatu tentunya. Eh siapa sih mereka #sokmuda